Bansos Rastra Kembali Disalurkan ke RTS

Bansos beras sejahtera (Rastera) untuk bulan ini kembali disalurkan kepada rumah tangga sasaran (RTS) sebagai kelompok penerima manfaat. Beras tersebut saat dikeluarkan dari Gudang Bulog 201, di Desa/Kecamatan Margorejo, Pati.(Foto:SN/aed)


SAMIN-NEWS.COM  PATI – Alokasi bantuan sosial (Bansos) beras sejahtera (Rastera) kepada rumah tangga sasaran sebagai kelompok penerima manfaat (KPM) untuk bulan ini (Juli) kembali disalurkan. Masing-masing dari Gudang Bulog 201 di Desa/Kecamatan Margorejo, Gudang Bulog 204 di Desa Sokokulon, dan Gudang 205 di Desa Bumirejo juga di wilayah kecamatan setempat.
Dengan disalurkannya beras tersebut, diharapkan kebutuhan pangan untuk KPM tidak ada masalah mengingat saat ini harga untuk kebutuhan tersebut di pasaran harganya relatif tinggi. Yakni, untuk beras kualitas medium itu di tingkat konsumen sudah mencapai Rp 8.600 per kilogram sehingga bagi keluarga yang kemampuan daya belinya terbatas tentu menjadi masalah tersendiri.
Karena itu, kata Wakil Kepala (Waka) Bulog Sub-Divre Pati, Yanto Nurdiyanto, waktu penyaluran rastera oleh Dinas Sosial Kabupaten Pati pada akhir bulan ini dinilai tepat. Sebab, tiap RTS benar-benar menerima apa yang menjadi haknya tanpa harus membyar, karena sifatnya memang berupa bansos.
Apalagi, kondisi di lapangan saat ini musim panen padi masa tanam (MT) kedua sudah berakhir sehingga wajar jika harga penjualan kebutuhan pangan kembali merangkak naik. ”Akan tetapi, disalurkannya bansos rastera paling tidak sedikit membantu meringankan bagi RTS KPM, sehingga yang bersangkutan tinggal memenuhi kebutuhan lauk-pauknya,”ujarnya.
Menjawab pertanyaan, Yanto Nurdianto menambahkan, untuk pemenuhan ketersediaan kebutuhan beras di wilayah kerjanya yang meliputi Kabupaten Jepara, Kudus, Pati, Rembang, dan Kabupaten Blora tidak ada masalah. Kendati panen padi MT kedua sudah berakhir, tapi serapan pengadaan pangan masih terus berlanjut.
Khusus yang menyangkut hal tersebut memang berbeda dengan saat berlangsungnya musim panen, sehingga bila serapan terjadi penurunan adalah hal wajar. Berdasarkan kondisi itu, maka pihaknya tidak hanya semata-mata menjalin kerja sama dengan para mitra, melainkan juga memberdayakan satuan kerja (satker) di jajarannya.
Melalui para personel ini, upaya penyerapan bisa dilakukan dengan para kelompok tanai maupun gabungan kelompok tani (Gapoktan). Berapa pun beras yang dimiliki sepanjang memenuhi stahndar kualitas yang disyaratkan pasti diterima, dan syarat kualitas ini mutlak karena beras serapan pengadaan tetap harus melewati masa penyimpanan.
Jika tidak memenuhi standar kualitas yang dusyaratkan, maka risiko terjadinya kerusakan tak bisa dihindari. ”Untuk serapan beras pengadaan Bulog Sub-Divre Pati sampai Minggu (22/7) sebanyak 32.233 ton dari target 78.156 ton atau pencapaiannya sudah 41,24 persen,”imbuhnya.(sn) 

Previous post Kampus Kehidupan TPA Kedatangan Pengurus PKL Simpanglima
Next post Kepala Disdagperin; PKL Harus Meningkatkan Kualitasnya

Tinggalkan Balasan

Social profiles