Alur Kali Lingkungan TPA Perlu Dinormalisasi

Pemasangan bronjong di tepio alur kali lingkungan TPA Sukoharjo, Kecamatan Margorejo, Pati sebagai pengganti talut yang runtuh dihantam banjir bandang.(Foto:SN/aed)



SAMIN-NEWS.COM  PATI – Alur kali di lingkungan kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Sukoharjo, Kecamatan Margorejo, Pati, mendesak untuk dinormalisasi. Pasalnya, selain terlalu sempit jika musim penghujan sering terjadi gelontoran air dari hulu menghantam sisi tepi kiri hilir.
Selebihnya gelontoran air alur kali tersebut juga sering menghantam areal lahan milik warga yang di sisi tepi kanan hilir, karena mereka selama ini juga ”memaksa” menempatkan batas tepi alur kali sesuai kehendak sendiri. Sehingga tidak heran jika merela pun mengklaim, justru areal lahan tegalan miliknya yang sering hancur dihantam luapan.
Penanggung jawab lapangan lingkungan TPA dari Bidang Kebersihan dan Pertamanan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Pati, Agus Sudarmono,  ketika ditanya berkait hal tersebut mengatakan, sampai saat ini kelihatannya belum ada rencana untuk normalisasi. Jika bidang yang menangani hal itu merencanakan normalisasi tentu lebih baik, karena padsti diikuti dengan penataan alur kali.
Maksudmya, alur kali tidak dibiarkan terlalu sempit dan banyak kelokan sehingga bila musim penghujan selalu mengundang permasalahan, yaitu terjadinya luapan yang menghantam sisi tepi kiri dan kanan. ”Akibatnya bisa dipastikan, talut penguat yang pernah dibuat dan menjadi bagian dari proyek pembuatan lubang TPA model Sanitary Landfill hancur berantakan dihantam luapan air tersebut,”ujarnya.
Jika dinormalisasi dengan mengambil lebar alur maksima 10 atau 15 meter, masih kata dia, hal itu bisa mencegah terjadinya luapan air yang menghantam sisi tepi kiri dan kanan. kan tetapi untuk keperluan tersebut warga pemilik lahan harus melepaskan bagian tepi pinggir kali, dan bila perlu sebelumnya dilakukan pengukuran ulang.
Tujuannya tak lain, agar klaim batas lahan tegalan milik mereka yang disebut-sebut berubah menjadi alur kali tidak hanya sekadar ucapan, tapi benar-benar berdasarkan bukti kepemilikan, yaitu sertifikat. Apalagi yang di sisi kiri hilir yang menjafi bagian dari lingkungan TPA, sudah jwlas batasnya beripa talut penahan.
Kendati fasilitas itu sebagian besar pernah berantakan dihantam luapan banjir bandang, saat ini tengah dilakukan perbaikan me ngganti yang runtuh dengan konstruksi batu bronjong. Sepanjang bagian dasar konstruksinya ditanam pada kedalaman tanah minimal satu meter, maka jika terjadi hantaman luapan air bronjong itu dipastikan madih bisa bertahan.
Sebab, berdasarkan konstruksi bronjong, biasanya dibuat terasiring sehingga jika terjadi hantaman air pada ketinggian tertentu masih tetap aman. ”Karena pekerjaan tersebut kini tengah berlangsung, maka bukti hasil kemampuan bronjong itu benar-benar mampu menahan luapan air maksimal atau tidak, ya setelah nanti musim hujan,”katanya.(sn) 
Previous post Kebaikan Hati Bupati Haryanto ,SH,MM ,Msi, TPA Dijadikan Kampus Kehidupan.
Next post Sebagian Besar Bakal Calon Anggota DPRD Pati Pemenuhan Syarat Administrasi Belum Lengkap

Tinggalkan Balasan

Social profiles