SAMIN-NEWS.com, PATI – Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Pati hingga kini telah membukukan 2 (dua) tahapan anggaran dalam menangani wabah pandemi Covid-19 di Kabupaten setempat. Anggaran tersebut digunakan dalam pemenuhan kebutuhan untuk memutus mata rantai penyebarannya.
Kepala DKK Edy Siswanto mengatakan anggaran tahap pertama untuk pemenuhan kebutuhan. Yang terdiri dari alat pelindung diri (APD), cairan disinfektan, pembelian hand sanitizer maupun penanganan pemakaman.
“Anggaran yang tahap pertama itu kita gunakan membeli APD, hand sanitizer, membeli cairan disinfektan hingga pengurusan pemakaman,” ujarnya saat ditemui di ruangannya, Rabu (12/8/2020).
Alokasi pagu anggaran tahap pertama itu yang digunakan DKK, kata Edy senilai 3,9 miliar untuk penanganan kasus tersebut. Namun demikian, adapun dana itu telah habis dalam penyerapan anggaran secara maksimal.
Dalam tahapan kedua, anggaran yang dibutuhkan oleh instansi kesehatan tersebut meningkat. Anggaran yang diusulkan tergantung seberapa besar biaya yang dibutuhkan dalam proses pelaksanaan pembangunan kesehatan masyarakat.
“Tahap kedua nilainya 8 (delapan) lebih sekian miliar. Itu kan tergantung seberapa besar anggaran yang dibutuhkan. Tahap akhir kedua ini kita targetkan hingga bulan Juli-September mendatang, yaitu dengan nilai tersebut,” imbuh Edy Siswanto.
Adapun anggaran yang diusulkan itu, katanya lebih lanjut, digunakan untuk pembiayaan rumah sakit RAA Soewondo maupun RSUD Kayen. juga ditujukan beberapa puskesmas. “Selain itu digunakan untuk insentif rumah sakit lini ketiga. Pasalnya, selama ini rumah sakit lini ketiga belum mendapatkan insentif dari pusat,” katanya.
Rumah sakit yang mendapatkan insentif dari pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan yaitu hanya lini pertama dan kedua. Dengan demikian, anggaran kami nantinya akan kita perhatikan rumah sakit khususnya yang lini ketiga belum mendapatkan insentif, tandas Edy Siswanto.