Ambrolnya Talut di Lingkungan TPA Mulai Diperbaiki

Sebuah alat berat jenis ekskavator tengah menata tepi alur kali di lingkungan TPA Sukoharjo, Kecamatan Margorejo, Pati.(Foto:SN/aed)


SAMIN-NEWS.COM  PATI – Setelah lebih dari setengah tahun sejak terjadi kerusakan akibat dihantam banjir bandang, talut penahan tepi alur kali di lingkungan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Sukoharjo, Kecamatan Margorejo, Pati, kini mulai diperbaiki. Sumber dana untuk keperluan tersebut dipastikan berasal dari bantuan pusat melalui satuan kerja (Satker) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah.
Dalam Tahun anggaran 2017 lalu, TPA tersebut mendapat alokasi proyek pembuatan TPA baru model Sanitary Landfill yang alokasi anggarannya mencapai Rp 15 miliar. Selain lubang pembuangan juga lengkap dengan instalasi pengolahan air limbah (IPAL), dan juga pembuatan talut penahan tepi alur kali di sepanjang kawasan lingkungan TPA setempat.
Berdasarkan keterangan, kata pemerhati fasilitas publik di Pati, M Hadi (46), belum secara resmi diserahkan karena masih terkait dengan masa pemeliharaan oleh rekanan pemenang tender proyek itu, asal Semarang, beberapa ratus meter taut penahan yang terpasang ternyata ambrol dihantam banjir. Karena alokasi anggaran sebesar itu sebelumnya sudah habis untuk memenuhi pekerjaan tambah kurang, akhirnya perbaikan talut kembali dianggarkan tahun ini.
Hanya berapa besar alokasi anggaran untuk keperluan tersebut tahun ini, pihaknya belum mengetahui secara pasti. ”Sebab, waktu kami mengecek ke lokasi saat pekerjaan mulai berlangsung papan proyek yang menyebutkan jenis pekerjaan, biaya dan manfaat belum terpasang,”ujarnya.
Akan tetapi, katanya lagi, rekanan pemenang tender proyek tersebut adalah sama dengan rekanan sebelumnya, asal Semarang. Sedangkan yang beda hanya personel pelaksana yang bertugas di lapangan yang ganti, dan untuk jenis pekerjaan tidak lagi pembuatan talut penahan melain pembuatan bronjong.
Hal itu terlihat dari materia yang sudah tersedia di lokasi, selain batu belah juga ram kawat untuk pembronjongan matu sebagai penahan tepi alur kali. Karena itu, untuk jenis pekerjaan tersebut hendaknya benar-benar memperhatikan kondisi alur kali di lingkungan TPA, selain sempit juga banyak kelokan menikung tajam.
Dilihat dari kondisi tersebut, maka secara teknis pembronjongan penahan tidak bisa jika hanya tumpukan batu dalam bronjong kawat, tanpa bagian bawah/dasar harus masuk pada kedalaman (- 0 meter). Khusus hal itu tentu tergantung ketentuan dalam perencanaan, sehingga tidak bisa jika hanya asal.
Tanpa menggunakan teknik tersebut, dan diikuti dengan penataan tepi alur kali maka risiko bila terjadi luapan air cukup deras dari hulu, bronjong batu itu pasti akan porak-poranda seperti yang pernah terjadi pada konstruksi talut penahan. ”Karena itu, kami akan terus memantau jalannya pelaksanaan pekerjaan itu sampai selesainya nanti, dan pada saat di kawasan hulu turun hujan deras,”tandas M Hadi.(sn) 
Previous post Jangan Coba Menghapus Pelacuran Tanpa Memahami Sejarah Pelacuran
Next post Tahukah Anda tentang Kartu Domino

Tinggalkan Balasan

Social profiles