Satuan Komunitas Pramuka Penegak Forum Wartawan Pati, tengah membahas persiapan penjelajahan mencari tanaman langka ke sekitar kawasan Lereng Muria.(Foto:SN/aed)
SAMIN-NEWS.COM PATI – Satu kelompok anggota Satuan Komunitas (Sako) Pramuka Penegak Forum Wartawan Pati selesai membahas persiapan penelusuran budaya lokal ke desa-desa, kelompok anggota lainnya sudah menyiapkan rencana kegiatan lain pula. Semua gagasan tersebut lahir dari diskusi kecil saat mereka berkumpul, di pusat kegiatan mereka, di lingkungan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sukoharjo, Kecamatan Margorejo, Pati.
Itulah yang membedakan mereka dengan Pramuka penegak lainnya, karena setiap gagasan yang muncul tidaklah terlalu muluk-muluk tapi sederhana, dan memungkinkan untuk mereka laksanakan. Sehingga target sasaran pun menjadi bagian dari rencana penjelejahan yang dijadwalkan, Minggu (8/7) mulai pukul 08.00 sampai selesai.
Sasarannya, kata pembina penegak yang bersangkutan, Andik Aristiawan, adalah kawasan timur Lereng Muria, atau tepatnya di Desa Plukaran, Kecamatan Gembong, Pati. Sesuai informasi, di desa tersebut dan sekitarnya sampai saat ini masih terdapat tumbuhan atau pohon langka jenis Waru Dupong yang masih memungkinkan untuk bisa dikembangkan.
Akan tetapi, untuk tanaman langka lainnya jika bisa ditemukan juga tidak diabaikan sehingga semua kembali ke tingkat kepekaan masing-masing penegak yang bersangkutan. ”Hanya sasaran objek yang utama diagendakan, yaitu jenis tumbuhan atau pohon tersebut agar lebih fokum dalam upaya menghimpunnya,”ujarnya.
Jika rencana persiapan berangkat dari pangkalan pukul 08.00, masih kata dia, maka setelah menempuh perjalanan dengan berkendara motor sekitar satu jam kemudian sudah tiba di lokasi desa tersebut. Dari desa inilah penjelajahan dimulai dengan mencari objek tumbuhan itu dengan waktu paling maksimal hingga tengah hari.
Sebab, paling lambat pukul 13.00 atau setelah beristirahat semua personel harus melakukan persiapan kembali ke pangkalan. Dengan demikian, jika tanaman langka tersebut bisa didapatkan tidak terancam mati karena mengalami kekeringan di perjalanan, sehingga dalam waktu satu jam perjalanan sudah tiba kembali di pangkalan.
Berikutnya dilakukan persiapan untuk pengepotan tanaman tersebut, mulai pukul 15.00 sampai selesai. Karena itu, bagi pramuka penegak lain yang tidak mengikuti penjelajahan itu diharapkan sudah tiba di pangkalan kegiatan, sehingga pengepotan bisa segera dilakukan maka media untuk keperluan tersebut juga harus sudah disiapkan.
Sepanjang informasi itu tidak meleset, maka dalam penjelejahan awal ini paling tidak didapatkan satu jenis tumbuhan langka yang diharapkan masih bisa dipertahankan dan dikembangkan. ”Sebab, adanya tumbuhan itu hanyalah di kawasan Lereng Muria, dan jika tidak kita selematkan maka kepunahan pun tak bisa dihindari,”tandas Andik Aristiawan.(sn)