Pulau Seprapat Tergenang Air Pasang

Sebagian besar daratan Pulau Seprapat di Desa Bendar Kecamatan Juwana, Pati, hari ini tergenang air pasang.(Foto:SN/aed)
SAMIN-NEWS.COM  PATI-Kendati sudah diupayakan penataan lingkungan Pulau Seprapat di Desa Bendar, Kecamatan Juwana, Pati dengan pembetonan, tapi jika terjadi air laut pasang cukup tinggi pulau kecil itu tetap terkena genangan. Padahal biasanya jika Lebaran seperti sekarang pulau tempat persemayaman Mbah Lodang Datuk itu ramai pengunjung.
Apalagi, usai Lebaran Idul Fitri juga berlanjut dengan tradisi penyelenggaraan Sedekah Laut sehingga pulau itu pun menjadi pilihan untuk bersantai, utamanya para muda-mudi. Akan tetapi, mereka harus menunda kunjungan ke pulau itu karena sebagian kawasan tergenang air laut yang sekarang ini mengalami pasang cukup tinggi.

Hal tersebut dibenarkan salah seorang tokoh masyarakat setempat, H Ridwan Djamari, bahwa pertengahan bulan ini mulai terjadi air laut pasang cukup tinggi. Sehingga alur Kali Juwana pun tak bisa terhindari dari kondisi tersebut, lebih-lebih satu atau dua bulan ke depan tingginya air pasang tersebut menyodok hingga jauh ke hulu.
Dengan demikian air asin pun tak bisa dihindari, sehingga para petani di sepanjang alur itu, baik yang ada di wilayah Kecamatan Pati, Jakenan, Gabus, dan Margorejo khususnya yang berdiam di pinggir alur kali itu segera menaikkan air di kawasan hulu kali yang masih normal. ”Lebih-lebih bagi para petani yang kini mempersiapkan pelaksanaan musim tanam (MT) III,”ujarnya.
Mengingat antara Juli hingga Agustus mendatang diprediksi terjadi kemarau, masih kata Ridwan Djamari, lebih baik mereka tidak menanam padi tapi palawija. Akan tetapi, biasanya para petani khsusnya di bagian timur Kecamatan Pati, masih mendapat suplai air dari Waduk Seloromo, di Desa/Kecamatan Gembong.
Terlepas dari hal itu, sekitar sepekan ke depan biasanya pasangnya air laut mulai berkurang sehingga pulau tersebut terbebas dari genangan. Dengan demikian, Sabtu (23/6) nanti rangkaian acara haul  Mbah Lodang Datuk genangan air mulai mengering. Sedangkan penyelenggaraan haul sendiri merupakan rangkaian acara Sedekah Laut  yang berlangsung rutin setiap tahun.
Berdasarkan kondisi alam seperti itu, maka pihaknya bersama warga sudah berencana untuk meninggikan pulau itu, tapi masih menunggu selesainya pelebaran akses jalan yang akan dibangun pemerintah kabupaten (pemkab) setempat. Akses jalan itu menjadi bagian dari rencana pembangunan kolam tambat kapal.
Sebab, untuk meninggikan pulau tentu membutuhkan tanah uruk, dan hanya bisa masuk ke pulau satu-satunya lewat jalan yang baru akan dibangun itu. ”Jika akses jalan sudah tersedia, kami pun bisa segera melakukan peninggian pulau, agar bila terjadi air laut pasang lingkungan pulau terbebas dari genangan,”imbuh dia.(sn)
Previous post Doa yang Terlupa
Next post Belajar pada Alam

Tinggalkan Balasan

Social profiles