Berterbangannya partikel debu yang cukup pekat seperti ini tiap hari atau sejak tiga hari terakhir selalu muncul dan terjadi di kawasan lokasi kolam tambat kapal, tepatnya mulai pukul 11.00 hingga sore hari karena bertiupnya angin kencang dari utara (laut) ke selatan sehingga debu yang berterbangan tentu tak bisa dihindari, meskipun ada upaya untuk menyiramnya dengan air. Sebab, di lokasi tersebut saat ini masih berlangsung pelakasanaan pekerjaan proyek pembuatan jalan dengan rigid beton untuk akses ruas jalan di lingkungan kolam tambat kapal, sehingga sehari-hari masih harus dikerahkan pekerja hingga puluhan orang sehingga para pekerja pun menjadi terganggu karena tiupan debu bersama kencangnya angin cukup pekat.
Sedangkan munculnya debu tersebut adalah berasal dari hasil proses pemadatan pelataran kolam tambat kapal yang sudah selesai dilakukan penimbunan tanah uruk, dan juga sudah selesai dipadatkan secara maksimal berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium beberapa waktu lalu sehingga pada awalnya para pekerja tetap dalam posisi aman. Akan tetapi, ketika masuk pemadatan dan pengurukan tambak milik perseorangan yang berlokasi di sebelah utara kolam tambat kapal, maka kondisi pun berubah karena pelataran yang selesai dipadatkan kemudian tiap hari selalu digunakan lalu lalang ”dump truck” pengangkut tanah uruk untuk pemadatan tambak perorangan yang lewat di atas pelataran tersebut, akhirnya menyebabkan pamadatan itu pun ”bodhol” menjadi partikel debu yang berterbangan bila ditiup angin.
(Foto:SN/aed)