Guyonan Paha dan Revolusionernya Pemikiran Politisi

JAGAD twitter kembali diramaikan oleh salah satu cuitan kontroversial dari akun salah satu politisi Partai Demokrat, Cipta Panca Laksana yang berbunyi “Paha calon wakil walikota Tangsel itu mulus banget,”. Guyonan receh yang bapak-bapak banget kali ini tentu memancing berbagai reaksi, akan tetapi bisa saja ada agenda terselubung nan heroik dibalik cuitan tersebut.

Meskipun dalam cuitan tersebut tidak disebutkan jelas paha milik siapa yang ia maksutkan. Akan tetapi, dengan bekal insting seorang pemburu, netizen Indonesia pun dengan mudahnya menebak bahwa cuitan tersebut mengarah pada nama Rahayu Saraswati.

Jelas saja kalau netizen menyimpulkan satu nama tersebut, soalnya calon walikota Tangsel wanita ya dia satu-satunya. Lha mana mungkin Pak Panca menyebut paha laki-laki penuh bulu dengan kata mulus? Kan tidak mungkin to?

Dengan kemunculan cuitan kontroversial tersebut tentu membuat netizen merasa panas. Mereka menganggap bahwa cuitan tersebut mengarah ke tindak pelecehan. Tapi jika kita mau berfikir jernih, sebenarnya mempermasalahkan hal seperti ini sama saja ingin mencabut pohon yang sudah tertanam puluhan bahkan ratusan tahun.

Sesekali coba kalian perhatikan obrolan bapak-bapak di lingkungan rumah masing-masing. Entah itu di momen perkumpulan RT maupun kondangan, guyonan seksis semacam itu tentu akan sangat mudah kita temui.

Kembali ke twit Pak Panca, sebenarnya saat ini beliau telah menghapus cuitan tersebut setelah unggahan tersebut menjadi viral sebagai bahan perbincangan yang mengarah gunjingan. “Sehubungan twit pribadi saya mengenai paha mulus Cawalkot Tangsel sudah terlanjur viral, dengan ini saya mendelete twit tersebut. Mohon maaf kepada pihak-pihak yang merasa tersinggung dengan twit tersebut. Memang gaya saya di Twitter seperti itu. Sekali lagi mohon maaf,” cuitnya.

Namun jika kita breakdown lebih lanjut, bisa jadi ada maksut atau agenda tersembunyi dibalik guyonan bapak-bapak tersebut. Perlu diketahui bahwa Rahayu Saraswati tersebut adalah keponakan dari Bapak Prabowo lho, bisa jadi cuitan tersebut bersifat menyengaja untuk menabuh genderang perang dengan Pak Prabowo.

Selain itu, bisa juga bahwa cuitan tersebut disengaja untuk menjadi trigger pengesahan Rancangan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS). Kan kalau cuitan tersebut dianggap seksis dan melecehkan, bisa saja hal tersebut menjadi trigger memanasnya kembali RUU PKS.

Sebelumnya, meskipun desakan pengesahan RUU PKS hadir dari berbagai kalangan aktivis, pemuka agama, tokoh masyarakat, bahkan anggota DPR, nyatanya pengesahan RUU tersebut nampaknya masih jauh dari kata realisasi. Barangkali itu yang menjadi dasar cuitan Pak Panca yang terhormat ini, kalau memang seperti itu, berarti ia adalah salah satu tokoh yang perlu dikenang. Hehe..

Makanya sebagai manusia biasa dengan wawasan yang pas-pasan seperti ini, kita harus lebih suudzon dengan langkah ataupun statemen orang-orang hebat seperti Pak Panca. Bisa saja statemen mereka sebenarnya revolusioner, hanya saja mungkin kita yang belum sampai maqomnya..Yesss..

Previous post E-Koran Samin News Edisi 8 September 2020
Next post Puncak Kejengkelan Masyarakat Terhadap Pembuang Sampah Sembarangan

Tinggalkan Balasan

Social profiles