SAMIN-NEWS.com, PATI – Sejak Rabu (9/9) malam hingga Kamis (10/9) hari ini, warga Pati yang terpantau meninggal dan dimakamkan dengan standar Covid-19 ada tiga orang. Masing-masing seorang perempuan, warga Desa Boloagung, Kecamatan Kayen, dan seorang lainnya laki-laki warga Desa Wonorejo, Kecamatan Tlogowungu.
Untuk pemakaman jenazah almarhum yang meninggal di Rumah Sakit (RS) KSH sekitar pukul 24.00 semalam, Tim Pemakaman Protocol Covid-19 dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, di bawah Koordinator, Sunarto. Mereka terpaksa menunggu kedatangan jenazah cukup lama di TPU Wonorejo, yaitu sekitar pukul 08.00 tapi jenazah baru datang pukul 11.00.
Dengan demikian, mereka sudah kehilangan waktu sekitar 3 jam hanya untuk menunggu, dan setelah itu jadwal pemakaman ke lokasi mana mereka juga belum mengetahui. ”Selesai di sini kami tetap menunggu petunjuk, karena jumlah yang meninggal dan harus dimakamkan sesuai standar protokol Covid-19 lebih dari satu, dan kami tidak hafal,”ujarnya.
Dari pantauan di TPU lainnya yang hari ini akan digunakan untuk memakamkan jenazah standar Covid-19, adalah TPU Carum, di Dukuh Gembleb, Desa Kutoharjo, Kecamatan Kota Pati. Dalam waktu yang bersamaan di TPU ini ada dua pemakaman, satu di antaranya adalah warga Kemiri, Desa Sarirejo tapi tidak dengan standar Covid-19, dan berikutnya satu jenazah lainnya dimakamkan dengan standar tersebut.
Sedangkan jenazah tersebut, adalah seorang pendeta dari salah satu gereja di Kelurahan Pati Lor juga di Kecamatan Pati. Dengan demikian, dalam dua hari terakhir ini ada dua pendeta yang harus dimakamkan standar Covid-19, dan yang Rabu (9/9) dimakamkan almarhum pendeta dari salah satu gereja di Kampung Mertokusuman, Kelurahan Pati Wetan, atau tepatnya di Jl Dr Wahidin Pati.
Pendeta yang meninggal hari ini pukul 03.00 dini hari tadi setelah dirawat di RS KSH, dan sampai pukul 11.30 tadi masih menunggu kedatangan jenazahnya dari RS yang bersangkutan. Sedangkan jenazah yang meninggal semalam dan dimakamkan di TPU Desa Boloagung, adalah seorang perempuan warga desa setempat yang sebelumnya dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kayen.