Kapolres Pati Semakin Jatuh Cinta Pada TPA

Kapolres Pati AKBP Uri Nartanti Istiwidayati menyerahkan bingkisan Lebaran kepada yatim-piatu di sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Sukoharjo, Kecamatan Margorejo, Pati.(Foto:SN/aed)


SAMIN-NEWS.COM  –  PATI-Belum genap tiga bulan mengemban tugas sebagai pucuk pimpinan di Mapolres Pati, AKBP Uri Nartanti Istiwidayati untuk kali kedua berkunjung ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Sukoharjo, Kecamatan Margorejo, Pati. Hal itu membuatnya semakin jatuh cinta terhadap fasilitas tempat pembuangan sampah milik pemkab setempat itu.
Kedatangan kali kedua, Rabu (13/6) petang kemarin berkait dengan angaian kegiatannya berbuka puasa bersama anggota Forum Wartawan Pati (FWP), Komunitas Pramuka Penegak forum wartawan tersebut, dan anak yatim-piatu. Khusus yang disebut terakhir, berasal dari lingkungan sekitar TPA tersebut, yaitu Desa Sukoharjo, Langse, dan Mataraman, Kecamatan Margorejo.
Sebab, kata Uri (akrab dipanggil sehari-hari), karena TPA ini jauh berbeda dengan TPA daerah lain, dan bahkan tidak tepat disebut TPA, tapi sebagai tempat wisata. Terlepas dari hal itu, pihaknya sengaja menyempatkan diri berkumpul dengan para awak media, dan juga anak yatim-piatu untuk sekadar memberikan bingkisan Lebaran.
Di sisi lain, pihaknya mengharap agar para awak media ini bisa menjalin kerja sama dan sinergitas yang positif. ”Melalui upaya itiu, awak media akan menjadi filter untuk menyikapi situasi dan kondisi sekarang ini  yang memunculkan banyak ragam hal yang cenderung memecah belah persatuan dan kesatuan antarsesama anak bangsa,”ujarnya.
Mengingat hal tersebut, katanya lagi, terjadinya perbedaan, baik suku, ras, agama dan antargolongan, seharusnya tidak menjadi pertentangan, tapi justru bisa menjadi perekat untuk memperkuat jalinan kebersamaan yang sudah menjadi pilar membangun Indonesua ke depan yang lebih baik. Sehingga tidak sepatunya jika perbedaan itu justru diperuncing.
Apalagi, jika pada ujung-ujunganya berpotensi untuk memecah belah kesatuan dan persatuan, sehingga awak media harus mampu menangkal dan mengeliminir pemberitaan yang jelas-jelas berindikasi hoak. Lebih dari itu, berita yang sifatnya menghujat, memfitnah, dan sarat dengan ujaran kebencian sekarang ini tengah marak di media sosial (medsos)
Semua itu tentu menuntut kepekaan dan kepedulian kita, sehingga upaya untuk selalu mengedepankan pemahaman tentang pentingnya arti  perbedaan tersebut harus kita hargai dan kita hormati.  Hal tersebut merupakan sebuah karanuia yang tak ternilai sehingga inilah kemajemukan dalam berbangsa dan bernegara, di mana kita tidak bisa abai.
Dengan demikian, jika dalam kesempatan ini kita mengajak para awak media untuk tetap bersinergi, hal itu tak lain demi tetap terciptanya situasi di daerah yang kondusif. ” Hal tersebut tentu menjadi dambaan siapa saja, sehingga hanya karena perbedaan janganlah menjadikan kita kehilangan arah dalam berbangsa dan bernegara,”tandas Uri.(sn)
Previous post Rakyate Jokowi
Next post Pati akan Punya Lagi Taman Air Mancur Senilai Rp 3,5 Miliar

Tinggalkan Balasan

Social profiles