SAMIN-NEWS.com PATI – Pupuk subsidi di Kabupaten Pati alami kelangkaan barang. Petani kesulitan mendapatkannya di sejumlah toko. Tidak adanya ketersediaan pupuk bersubsidi membuat petani kesulitan memenuhi kebutuhan bagi tanamannya. Hal tersebut membuat sejumlah petani resah dengan keadaan seperti ini.
Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Pati, Muhtar Effendi membenarkan dan menyebut kelangkaan pupuk subsidi ini terjadi menyeluruh. Bukan hanya di Kabupaten setempat. Petani Indonesia membutuhkan alokasi pupuk untuk tanamannya.
“Itu memang permasalahan nasional mas. Jadi bukan hanya disini yang mengalaminya,” paparnya saat dikonfirmasi Saminnews, Selasa (15/9/2020).
Langkanya pupuk subsidi berbagai jenis tersebut merupakan kebijakan pemerintah dengan kondisi di lapangan yang menyesuaikan dengan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) pupuk subsidi. Lantaran, karena usulan pupuk dari petani dalam bentuk RDKK mengakibatkan alokasi penyaluran dari pemerintah berkurang.
Kendati demikian, dalam data Dispertan RDKK Kabupaten Pati tidak sesuai dengan alokasi yang diberikan. Ada berbagai jenis pupuk subsidi, masing-masing yaitu ZA, UREA, SP36, NPK dan terakhir jenis Organik. Namun, semua jenis pupuk tersebut, nyatanya dalam data RDKK belum memenuhi target alokasi.
“UREA dengan jumlah RDKK 42.688,270 alokasinya 31.700. Jenis SP36 RDKKnya 14.411,256 dengan alokasi 2.730. Jenis ZA RDKK 22.867,031 alokasi 10.621. Pupuk NPK RDKKnya 58.122,680 dengan alokasi 26.690. Dan jenis pupuk organik RDKK pupuk subsidi sebesar 4.694,034 serta alokasi 2.300. Hal tersebut dengan menggunakan satuan dalam ton,” imbuhnya berdasarkan keterangan RDKK Pupuk Subsidi Kabupaten Pati tahun 2020.