SAMIN-NEWS.com, PATI – Selesainya Rapid Test untuk para pedagang Pasar Daerah Bulumanis, Kecamatan Margoyoso, Pati, sedikitnya masih 201 dari 409 jumlah seluruh pedagang pasar tersebut belum menjalani Rapid Test. Saat dilakukan pengecekan, para pedagang tersebut sudah menutup los mapun kiosnya yang selama ini untuk berjualan.
Melihat kondisi itu, papar penanggung jawab Pengelolaan dan Pengembangan Pasar Daerah Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Pati, Widyo, pihaknya memang masih melakukan pengecekan. Hal tersebut untuk mengetahui secara riil, pedagang yang kios maupun kios dalam los (9 orang positif KDL) miliknya tutup sudah lama, atau hanya saat berlangsung Rapid Test yang berlangsung berturut-turut hingga empat kali.
Jika mereka menutup kios maupun KDL miliknya saat berlangsung Rapid Test, pertimbangannya pasti mereka tidak ingin jika harus menjalani test itu. ”Masalahnya, mereka beranggapan jika hasil Rapid Tes reaktif, maka mereka harus dilakukan karntina dan menganggap mereka harus membayar sendiri, dan sudah pasti harus meninggalkan berjualan di pasar,”ujarnya.
Dengan demikian, lanjutnya, maka penerapan sanksi atas ketidakpatuhan mereka karena tidak menjalani Rapid Test tentu harus diberlakukan. Sebaliknya, jika los dan KDL mereka memang sudah tutup sebelum berlangsungnya Rapid Test, besar kemungkinan karena mereka memang ada hal-hal yang menyebabkan mereka tidak berjualan atau harus menutup los dan KDL-nya.
Hal itu pasti akan terlihat beberapa hari lagi, mereka akan kembali berjualan atau tidak karena jumlah mereka sampai 200 orang pedagang. Sehingga saat kembali berjualan pasti terlihat, dan kapan mereka harus menerima sanksi adalah tergantung kepada kepala pasar yang bersangkutan, karena petunjuk tentang itu sudah diberikan oleh atasan.
Menjawab pertanyaan, Widyo menambahkan, Rapid Test pedagang Pasar Bulumanis dimulai 5 September lalu dengan jumlah yang mengikuti sebanyak 120 orang pedagang, 22 orang di antaranya reaktif, dan saat harus dilakukan swab test 9 orang positif. Rapid Test berikutnya, 10 September diikuti 19 orang dan 4 di antaranya mandiri, 5 orang dinyatakan reaktif.
Dilanjutkan Rapid Test berikutnya, 11 September diikuti 29 orang termasuk 5 orang Rapid Test mandiri yang reaktif 9, dan Rapid Test 12 September diikuti 41 orang termasuk 7 lainnya Rapid Test mandiri, reaktif 8 orang. ”Dari total 410 pedagang yang sudah Rapid Tes 209 orang dengan hasil 44 orang reaktif dan hasil swab test 9 orang positif,”imbuhnya.