SAMIN-NEWS.com, PATI – Mereka tahu jika Sabtu (19/9) hari ini Pasar Kayen ditutup total selama tuga hari hingga Senin (21/9) pekan depan, dan mereka pun paham bahwa hal itu dilakukan untuk memutus penyebaran virus Corona (Covid-19). Akan tetapi, bagi emak-amak pedagang yang menjajakan aneka barang kebutuhan sehari-hari, tentu tidak mengenal berhenti berjualan.
Dengan kata lain, karena yang ditutup adalah pasarnya maka mereka pun mematuhinya untuk tidak berjualan dalam lingkungan pasar, baik di pelataran maupun los dan kios dalam los (KDL) di pasar tersebut. Karena itu, mereka sebagian besar pun masih tetap berjualan dengan mengambil tempat di sepanjang pinggir jalan depan pasar, yaitu jalan raya Kayen-Tambakromo.
Karena itu, ketika beberapa pedagang yang tengah bergerombol ketika ditanya, apa masih boleh berjualan, maka salah seorang di antara mereka pun dengan enak menjawabnya. ”Yakni, kalau berjualan di dalam pasar jelas tidak boleh, maka semua pintu masuk ke pasar ditutup, tapi kalau berjualan di pinggir jalan, masih ada juga,”ujarnya.
Dari pantauan di lokasi depan pasar ternyata beberapa deretan warung penjual kopi dan makanan juga masih buka, termasuk para penjual buah, baik dijajakan di kios maupun yang berjualan menggunakan mobil. Dengan demikian, hanya pedagang bumbu dapur yang tidak berjualan di pinggir jalan, tapi khusus penjual lombok masih ada dan juga yang berjualan kembang untuk keperluan zarah ke makam.
Selebihnya ada pula penjual dan pembeli ayam dan itik yang juga tetap melakukan transaksi di emper teras toko depan pasar, sehingga meskipun tidak seramai bila pasar buka di hari-hari biasa, tapi masih tetap jualannya itu laku. ”Sejak tadi yang sudah laku itik tiga ekor, dan juga ayam tiga ekor dan masih lumayan karena sisanya bisa dijual di rumah pasti ada yang mencarinya,”ujar penjual ayam, Mbok Sumijah.
Diminta tanggapan berkait hal tersebut salah seorang penanggung jawab bidang pengembangan pasar Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Pati, Widyo, tidak menolak adanya pedagang yang masih berjualan meskipun pasar sudah resmi ditutup. ”Kami sendri hanya bisa memantau karena tidak ada alasan untuk menegur, mengingat tempat berjualan mereka bukan di dalam lingkungan pasar,”imbuhnya.