SAMIN-NEWS.com, PATI – Hanya dalam waktu sehari, seorang perempuan pedagang di Pasar Gembong, warga Desa/Kecamatan Gembong, Pati, sempat dirawat di dua rumah sakit. Masing-masing yang pertama, Minggu (20/9) kemarin almarhumah sempat dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Mitra Bangsa Pati.
Akan tetapi, kata salah seorang anggota keluarganya, atau kakak kandungnya, Juhadi,siang itu juga harus dirujuk ke Rumah Sakit (RS) dr Kariadi Semarang. Hanya belum sempat mendapat ruang untuk perawatan atau saat masih di ruang gawat darurat tadi malam, adiknya atau almarhumah sudah meninggal.
Apakah saat di ruang gawat darurat itu almarhumah sudah dilakukan swab test apa belum, dia tidak mengetahui secara pasti. ”Hanya saja ketika saya tengok di ruang tersebut, adik saya memang sudah meninggal,”paparnya ketika ditemui Samin News (SN) di lokasi Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa/Kecamatan Gembong, Pati, Senin (21/9) tadi pagi.
Karena itu, lanjutnya, bagaimana status penyakit adik perempuannya ini benar-benarĀ positif terpapar Covid-19 atau tidak, pihaknya tidak tahu. Demikian pula, sebelum meninggal sudah dilakukan swab test oleh pihak rumah sakit atau belum juga tidak tahu, dan misalnya sudah dilakukan swab test tentu masih harus menunggu hasilnya.
Memang benar, adiknya adalah seorang pedagang di Pasar Gembong tapi sudah lima hari terakhir tidak berangkat berjualan, sehingga tidak tahu yang bersangkutan melakukan kontak dekat dengan siapa saja. Prinsipnya pihak keluarga bisa memahami jika dilakukan tracking, untuk mengetahui kondisi terakhir masing-masing yang pernah mempunyai kontak dekat dengan almarhumah sebelum dan sesudah sakit.
Mengingat sakitnya hanya dalam waktu satu hari, tentu tidak banyak melakukan kontak dekat dengan pedagang di pasar, karena sudah pasti banyak yang tidak tahu kondisi terakhirnya. ”Akan tetapi lebih tepat lagi, jika memang yang merasa mempunyai kontak dekat dengan almarhumah menyampaikan hal itu kepada pihak pemerintah desa,”imbuh Juhadi yang pensiunan karyawan DPUTR Kabupaten Pati itu.