Awas Ancaman Lapangan Rumput Sintetis Stadion Joyokusumo adalah Tikus Werok

Rumput sintetis untuk Lapangan Stadion Joyokusumo Pati yang sudah terpasang dan tinggal merekatkan dengan lem.

SAMIN-NEWS.com, PATI – Satu hal yang pernah terlintas dalam pemikiran saat merencanakan pembangunan lapangan rumput Stadion Joyokusumo Pati yang menggantinya dengan rumput sintesis, adalah munculnya ancaman serangan/gangguan secara alami. Utamanya, adalah munculnya serangan hama tikus jenis werok yang ternyata banyak bersarang di lingkungan stadion tersebut.

Karena itu, sebelum pembangunan rumput sintesis tersebut tuntas pelaksanaan untuk menggelarnya, maka harus sudah ditemukan upaya atau cara paling tepat dan efektif untuk membasmi hewan pengerat itu. Jika tidak, maka ancaman hama itu merusak rumput pabrikan yang berbahan sintetis  sewaktu-waktu tak bisa dihindari, sehingga ancaman terjadinya perusakan oleh hewan jenis itu pun selalu terbuka.

Hal tersebut, papar salah seorang penanggung jawab Stadion Joyokusumo Pati, Narto yang selama ini memahami kondisi lingkungan dalam stadion, di mana terdapat saluran pembuang air/drainase dan juga pagar keliling. ”Dari bawah pagar ini, tikus werok itu membuat sarang dengan menggali lubang hingga kedalaman tertentu  untuk bersembunyi,”ujarnya.

Dengan demikian, lanjutnya tikus-tikus yang biasa memakan apa saja itu bila malam hari pun bermunculan, apalagi bila sehabis turun hujan dan lubangnya basah kemasukan air. Karena itu, saat keluar dari lubang juga mencari tempat yang bisa digunakan untuk kepentingannya, maka ada di antara mereka yang menuju ke lapangan rumput sintesis yang sudah digelar.

Untuk perusakan dengan mengeratnya, hal itu belum tampak kelihatan, tapi binatang-binatang itu juga sudah membuang kotorannya di rumput tersebut. Sehingga, jika nanti sudah selesai digelar secara kesuluruhan, maka rekanan dalam melakukan pemeliharaan juga harus memperhatikan kotoran tikus dan juga kotoran lainnya, utamanya kucing yang juga sudah pasti bila malam hari ada yang memilih tempat itu.

Dengan kata lain, peralatan untuk membersihkan kotoran tikus werok yang lubang sarangnya banyak ditemukan di bawah pagar besi, maka harus tersedia perlengkapan yang berfungsi sebagai sisir. ”Melalui penggunaan peralatan tersebut, maka kotoran yang terdapat pada rumput sintesis bisa ikut tergaruk/tersisir, dan yang penting agar binatang itu jangan sampai terus berkembang dan merusak rumput tersebut, maka perlu dilakukan perburuan secara bersama-sama (gropyokan),”tandas Narto.

Previous post Operasi Masker di Sekitar Pasar, oleh Jajaran Polsek Weleri
Next post Pagi Tadi Hanya Ada Satu Pemakaman Standar Protokol Covid-19

Tinggalkan Balasan

Social profiles