BARANGKALI apa yang dilakukan oleh Gibran kali ini adalah sebuah terobosan baru dalam metode berkampanye, terlebih lagi di kala masa pandemi seperti ini. Namun disisi lain, bisa jadi hal tersebut hanyalah sensasi jika kita memandang hal tersebut dari efektivitasnya. Dan bagi beberapa yang lain justru menganggap bahwa Gibran hanya memaksakan saja.
Belum lama ini pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo yang diusung PDI-P, Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa punya cara unik melakukan kampanye Pilkada 2020 di tengah pandemi wabah covid-19.
Gibran memanfaatkan virtual box sebagai sarana kampanye online. Alat ini digunakan sebagai sarana komunikasi jarak jauh. Sehingga efektif karena tidak menimbulkan kerumunan massa.
Candra Wisnu Wijayanto selaku teknisi dari virtual box tersebut menjelaskan bahwa alat ini menggunakan sambungan jaringan internet yang dapat terkoneksi dengan Gibran yang berada di rumah. Menurutnya hal tersebut sangat efektif untuk mengurangi tatap muka secara langsung.
Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa alat tersebut bisa dibawa kemana-mana lantaran sumber daya energinya menggunakan aki.
“Kita pakai jaringan internet. Kita terkoneksi Mas Gibran yang ada di rumah. Jadi ini kita jalan dari rumah ke rumah supaya tidak ada kerumunan. Biar Mas Gibran yang datang ke rumah, ke lokasi warga bisa menyapa begitu pun Mas Gibran juga bisa menyapa warga,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Gibran menjelaskan blusukan daring menggunakan virtual box dipilih karena menurutnya kesehatan lebih penting dari pada apapun.
Secara prinsip apa yang dilakukan Gibran tentu patut diapresiasi, ia menggunakan sebuah trobosan baru untuk tetap bisa berkampanye di masa pandemi. Namun jika memang ada beberapa pihak yang mempertanyakan efektivitas serta menganggap hal tersebut hanyalah sebuah sensasi, tentu hal tersebut juga tidak bisa disalahkan.
Anggaplah jika hal tersebut memang sebuah sensasi, apa yang salah jika seseorang menggunakan sensasi untuk memperkenalkan dirinya? Toh hal tersebut juga tidak melanggar ketentuan dan merugikan orang lain.
Kalau saya secara pribadi memandang hal ini memang sangatlah lucu, coba tengok video saat virtual box tersebut dibawa kemana-mana dengan muka Gibran yang super besar itu. Tentu lucu bukan? Tetapi hal tersebut bukanlah menjadi masalah, jika kita tarik sejarah, semua penemu yang memperkenalkan sebuah penemuan baru awalnya juga pasti ditertawakan. Namun, hal tersebut bukan berarti tidak berguna sama sekali bukan? Tapi tep wae lucu, wkwk