SAMIN-NEWS.com, PATI – Bencana apa pun yang terjadi hal itu adalah menjadi urusan bersama, yaitu antara seluruh komponen masyarakat dan pemerintah sehingga bukan hanya semata-mata urusan pemerintahan desa di mana bencana itu terjadi. Karena itu, upaya pembentukan/pengembangan masyarakat tangguh bencana mutlak diperlukan.
Hal tersebut ditegaskan Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, Martinus Budi Prasetya saat membuka Pembentukan/Pengembangan Masyarakat Tangguh Bencana, warga Desa Gadingrejo, Kecamatan Juwana, Senin (5/10) tadi pagi. Selain pembentukan tersebut juga diikuti dengan pelatihan oleh jajaran pihak terkait yang berlangsung di balai desa setempat, selama enam hari berturut-turut, dan diikuti 30 peserta baik laki-laki maupun perempuan.
Dengan terbentuknya masyarakat yang benar-benar tangguh bencana, lanjut Budi Prasetya, maka kesiapsiapsiagaan dalam menghadapi bencana yang datang setiap saat, maka setiap warga bisa saling bahu membahu apa yang arus dilakukan saat bencana itu terjadi. ”Untuk Desa Gadingrejo, bencana alam yang terjadi adalah saat berlangsungnya musim penghujan, yaitu banjir karena lokasi kawasan desa ini berada di pinggir alur Kali Juwana,”ujarya.
Karena itu, lanjutnya, dia yang juga pernah menjadi Camat Juwana di Tahun 2012 sehingga tahu dan memahami betul karakter bencana banjir yang berasal dari luapan air alur kali tersebut. Mengingat bencana banjir adalah tanggung jawab bersama, maka untuk menguji ketangguhan masyarakat sejauh mana dalam menghadapi bencana tersebut tentu dibutuhkan persiapan yang benar-benar maksimal.
Berdasarkan kondisi tersebut, maka dalam upaya menghadapi datangnya musim penghujan tentu perlu dilakukan persiapan yang maksimal mulai dari sekarang. Dengan demikian, bersamaan upaya pembentukan/pengembangan masyarakat tangguh bencana, maka harapannya jika pada musim penghujan mendatang terjadi banjir, warga Gadingrejo benar-benar teruji lagi ketangguhannya.
Apalagi dengan pembekalan materi penanggulangan bencana, di mana seluruh jajaran masyarakat harus terlibat langsung, utamanya adalah bagiamana harus mengurus pengungsi, siapa yang harus diutamakan, tak lain adalah para orang lanjut usia dan anak-anak. ”Karena itu benar-benar dibutuhkan kerjasama antarwarga, karena terjalinnya kerjasama dan sinergitas warga adalah merupakan kekuatan yang tangguh untuk menghadapi terjadinya bencana,”tandas Budi Prasetya.