Persiapan menghadapi datangnya musim penghujan yang ditandai sudah turun hujan meskipun belum merata tapi bagi warga Kabupaten Pati yang berada di kawasan hilir tetap harus waspada terutama yang berdiam di sepanjang pinggir alur kali yang sering mengirimkan air hujan berlumpur coklat karena terlalu banyaknya lahan di kawasan hulu atau kawasan perbukitan dieksploitasi habis-habisan untuk digunduli karena dipersiapakan untuk areal tanam-tanaman semusim, utamanya adalah ubi kayu sehingga saat berlangsung hujan deras atau cuaca yang ekstrem, maka ancaman hanyutnya tanah tergerus air hujan tak bisa dihindari. Kondisi tersebut akan semakin memprihatinkan jika di kawasan perbukitan Patiayam ini dari bukit yang sudah gundul tersebut digerus tingginya curah hujan, maka yang terjadi adalah lumpur kecoklatan ikut hanyut masuk ke sepanjang alur kali dari hulu hingga ke hilir.
Lebih parah dan sangat miris jika dampak dari cuaca ekstrim tersebut akhirnya mengirim banjir bandang yang tidak tertampung di semua aliran kali, maka yang terjadi saat gelontoran air itu limpas secara liar, maka akan meluber dengan derasnya ke mana-mana, dan biasanya memasuki perkempungan warga dengan membawa pula berbagai jenis ”sangkrah”. Yakni, biasanya adalah potongan pucuk bambu dan tak ketingggalan juga rumpun pokok batangnya serta pokok batang kayu, serta aneka sampah rumah tangga mulai dari kasur dan bantal rusak yang juga tak ketinggalan, aneka sampah tersebut juga menyumbat bawah jembatan sehingga apa yang sering kita khawatirkan berkait dengan terjadinya kerusakan alam dan lingkungan kawasannya tak lain karena akibat dari ulah kita sendiri, serta dampaknya adalah menyusahkan orang lain yang berdiam di wilayah hilir.
(Foto:SN/aed)