Beginilah kondisi anak-anak baik laki-laki maupun perempuan yang baru menapaki status ”Anak Baru Gedhe” (ABG) baik di desa maupun kota sama saja, karena selama masa pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung berbulan-bulan kegiatan mereka yang seharusnya tiap hari berlangsung di bangku sekolah, akhirnya harus diubah total menjadi sistem pembelajaran jarak jauh (daring) hanya cukup menggunakan fasilitas alat komunikasi berupa HP jenis android. Karena itu dengan berdalih pamit kepada orang tua untuk mengerjakan tugas dari sekolah para remaja putri ini pagi-pagi sudah meninggalkan rumah kemudian bersama-sama kelompoknya berkendara motor hilir mudik kemana saja yang mereka mau, termasuk memilih dan mengambil tempat di pinggir jalan, serta di tangan masing-masing memegang HP.
Ketika ditanya sedang apa, mereka akan kompak menjawab sedang belajar meskipun tempatya memilih di pinggir jalan ketimbang di rumah, dan sudah pasti tidak di bawah pengawasan orang tua karena orang tua sendiri juga sudah bosan tiap hari melihat putra-putrinya lebih khusuk dengan HP-nya dengan alasan sedang mengerjakan tugas sekolah, sehingga pertanyaannya bagaimana sistem belajar model begini hasilnya bisa efektif, karena waktu yang dimanfaatkan untuk belajar dan untuk bercengkerama melalui HP-nya tentu lebih mementingkan yang bercengkerama. Barangkali mereka ini pun berharap, akan lebih baik masa pandemi Covid-19 ini terus berlanjut sepanjang tahun, karena semua pelajar akan menjalani sistem belajar jarak jauh, sehingga saatnya kenaikan kelas pasti semua ikut naik kelas, demikian pula bagi mereka yang harus menempuh ujian akhir juga pasti akan dinyatakan lulus semua.
(Foto:SN/aed)
