SAMIN-NEWS.com, PATI – Mengingat hitungan hari kalender dalam melaksanakan pekerjaan sesuai kontrak terlalu pendek, kurang dari 90 hari, maka rekanan pemenang tender paket pekerjaan tersebut harus mengefektifkan hal itu. Dengan kata lain, untuk pelaksanaan pekerjaan tahapan ini tidak hanya semata-mata pemasangan talud penguat melainkan juga persiapan pekerjaan rigid beton.
Karena itu, dalam waktu satu atau dua hari ini persiapan harus dilakukan, utamanya adalah mengoperasikan alat berat jenis ekskavator untuk mengeruk bagian badan jalan yang diikuti dengan pembuatan lantai kerja. Sehingga tahapan pekerjaan berikutnya adalah pekerjaan pembesian, dan khusus itu bisa dikerjakan di lokasi lain karena dilokasi itu jelas tidak memungkinkan.
Ketika hal tersebut ditanyakan kepada pelaksana dari rekanan yang bersangkutan, Amin, membenarkan hal itu sudah didiskusikan, dan rencana pihaknya akan menurunkan alat berat jenis ekskavator pada Selasa (13/10) pekan depan. ”Selain itu, kami harus menutup total akses jalan dari perempatan depan gerbang Kebonsawahan, karena pekerjaan akan dimulai dari selatan,”tandasnya.
Dengan demikian, lanjutnya, kendaraan yang dari barat jika hendak menuju ke TPI atau ke kawasan kolam tambat kapal harus lurus ke timur, masuk ke pertigaan di Jl Hang Tuah. Demikian pula kendaraan yang dari selatan, sampai di perempatan gerbang Kebonsawahan jika kepentingannya sama juga harus belok kanan (timur) kemudian masuk ke Jl Hang Tuah, TPI, pelabuhan dan kawasan kolam tambat kapal.
Melalui upaya rekayasa lalulintas tersebut, maka diharapkan para pengguna jalan bisa memahami sehingga untuk sementara tidak memasuki akses ruas jalan Bajomulyo. Jika hal tersebut bisa dipatuhi oleh para pengguna jalan, maka pekerjaan rigid beton pada ruas yang sebelah timur benar-benar bisa maksimal, hal itu termasuk jika warga Bajomulyo yang rumah kediamannya di pinggir jalan juga kooperatif.
Maksudnya, jika warga setempat hendak meninggalkan rumah untuk sementara tidak melewati ruas jalan di depannya melainkan lewat jalan dalam perkampungan terus menuju ke Jl Hang Tuah, baik jika hendak ke alun-alun maupun ke pelabuhan dan TPI. ”Hanya dengan menutup akses ruas jalan secara maksimal maka pelaksanaan pekerjaan untuk rigid beton, tentu tidak akan terganggu lalu-lalangnya arus lalulintas,”imbuhnya.