SAMIN-NEWS.com, PATI – Badan Amal Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Pati kembali lagi menyalurkan bantuan sosial. Adapun untuk kali ini yaitu bantuan untuk perbaikan rumah tidak layak huni. Bantuan dari Baznas itu dilaksanakan di Desa Sumberrejo, Kecamatan Jaken, Pati, Senin (19/10) tadi pagi.
Ketua Baznas melalui salah seorang pegawai sekaligus Staff Baznas Pati, Abdullah Adib menuturkan bahwa bantuan sosial tersebut diberikan bagi dua warga Desa Sumberrejo. Karena, memang sifatnya untuk membantu masyarakat, yang dalam hal ini ini adalah perbaikan rumah tidak layak huni.
“Dua Warga itu yakni Bapak Jasari dan Bapak Kardiman. Keduanya itu dari Dukuh Kulotan Desa Sumberrejo,” ungkap Adib saat dikonfirmasi Saminnews, Senin (19/10/2020).
Bantuan yang diberikan oleh Baznas, kata Adib yaitu sebesar 15 juta masing-masing penerima. Dimana sejumlah nominal itu untuk membantu memperbaiki rumah sedianya yang perlu dibenahi. Akan tetapi, dalam realisasi penyalurannya tidak diberikan secara sekaligus.
Baznas memberikan uang senilai 15 juta akan diberikan secara 2 (dua) tahap. Adapun yang pertama berbarengan pada saat penyerahan pertama kali sebesar 10 juta. Dan sisanya, yaitu senilai 5 juta itu akan diberikan secara menyusul oleh keluarga yang bersangkutan.
“Untuk besarannya sama 15 juta. Tahap 1 diberikan Baznas 10 juta dulu. Dan Tahap 2 nanti diberikan 5 juta setelah LPJ. Dan ini supaya tertib administrasi,” tambah Adib.
Bantuan senilai 15 juta untuk Rumah tidak Layak Huni (RTLH) itu, sifatnya hanya merupakan dana stimulan. Dan selanjutnya, pih meminta untuk dipergunakan sebaik-baiknya serta mohon untuk di SPJ kan.
Disamping itu, Kepala Desa Sumberrejo melalui Sekretaris Desa (Sekdes) Sayidati Umi Hanik mengatakan rasa terima kasihnya terhadap semu pihak dan khususnya bagi Baznas Pati yang telah membantu pembangunan desa dalam bidang perbaikan rumah warga.
“Bantuan kepada warga kami, yaitu Bapak Jasari dan Kardiman dari Baznas untuk memberikan dana stimulan. Oleh itu terimakasih ai sampaikan. Dan adapun di Desa Sumberejo msh ada kurang lebih 10% masuk dalam kategori Rumah tidak layak huni,” kata Hanik.