SAMIN-NEWS.com, PATI – Sedikitnya limapuluh orang warga, baik tokoh masyarakat, RT dan RW Dukuh Karangdowo, Desa Kutoharjo, Kecamatan Pati, Kamis (22/10) kemarin sekitar 09.00 mendatangi balai desa setempat. Perwakilan warga tersebut melakukan audensi dengan pihak pemerintahan desa setempat dan Camat Pati, Drs Didik Rusdiartono MM.
Melalui Kordinator Lapangan (Korlap) Audensi, Sukarman, mereka menuntut agar Kepala Dusun (Kadus) Karangdowo, Desa Kutoharjo, Kecamatan Pati, Endang Woro Astuti dicopot dari jabatannya atas dasar dan pertimbangan di antaranya, yaitu yang bersangkutan tidak lagi aktif dalam kegiatan pertemuan baik di tingkat RT maupun Dawis. Selain itu juga tidak hadir dalam pertemuan lainnya, seperti PKK, dan posyandu sehingga hal itu sama saja tidak tanggap terhadap warga yang terpapar virus Covid-19, serta pertemuan Guyub Rukun.
Sedangkan dasar pertimbangan lainya, karena Kadus itu tidak dapat mewujudkan atau merealisasi pertunjukan kesenian kethoprak pada acara hajat bumi Tahun 2017 dan 2018 yang sudah disepakati panitia dan warga, serta sudah menarik dana dari warga. ”Akan tetapi tidak ada pertanggungjawaban, sehingga warga sudah tidak percaya lagi,”tandas Sukarman.
Selain menyampaikan pernyataan langsung kepada Kepala Desa Kutoharjo, Hartono dan Muspika Pati yang hadir dalam kesempatan tersebut, warga yang melakukan audensi juga sempat memasang sejumlah banner di balai desa. Di antaranya, banner tersebut bertuliskan ”Pecat…!!! Endang Woro Astuti Kami Ingin Damai, Pecat Ganti Gambar.
Selebihnya ada juga yang bertuliskan, ”Bu Kadus Mundur Sekarang Karena Kami Sudah Tidak Cinta Lagi Berhenti…!!!, Masyarakat Sudah Tahu Kadus Karangdowo Ora Iso Kerja, Pecat Ora Usah Kesuwen….!!!. Sedangkan tulisan banner lainnya, adalah ”Turunkan ….!!! Endang Woro Astuti Kadus Karangdowo, Pecat Sekarang Juga Karena tidak Bisa Bekerja di Pemerintahan RW 1 Tidak Bisa Ngayomi Warga Karangdowo.
Saat dihubungi di Balai Desa Kutoharjo, Jumat (23/10) hari ini, Kadus Karangdowo, Endang Woro Astuti yang Kamis (22/10) kemarin tidak hadir dalam audensi warga juga tak jauh berbeda, tapi dua perempuan yang tengah memberikan layanan kepada masyarakat memberikan keterangan berbeda pula. Seorang menyatakan Kadus itu sering masuk kerja, tapi seorang lainnya menyatakan sebaliknya.
Hal tersebut diperkuat penjelasan Camat Pati, Didik Rusdiartono, bahwa kadus yang bersangkutan memang sering tidak masuk kerja tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan. ”Saya pribadi pernah beberapa kali sidak, kurang lebih empat kali ke kantor Desa Kutoharjo tidak bertemu dengan kadus tersebut,”imbuhnya.