Bagai Bang Toyib, Habib Rizieq Tak Kunjung Pulang

DRAMA menunggu kepulangan Rizieq Shihab ke Indonesia nampaknya akan berujung seperti lagu dangdut Bang Toyib yang sempat moncer di era awal tahun 2000an. Pasalnya sudah begitu sering ia mengatakan akan segera pulang dan hingga kini nyatanya ia belum juga sampai di Indonesia.

Beberapa waktu yang lalu, melalui sebuah video unggahan berdurasi 01.30 menit, Ketua Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab atau yang biasa disapa Habib Rizieq menyatakan bahwa ia akan pulang ke tanah air dalam waktu dekat dan hal tersebut tentu bukanlah pernyataan pertama kali yang ia sampaikan mengenai kepulangannya ke Indonesia.

Jujur saja, bagi saya pernyataan tersebut tentu sangat perlu dipertanyakan. Bukan tanpa sebab, karena pernyataan serupa bukanlah yang pertama, hal tersebut tentu akan jadi  penantian panjang bagi para pendukung dan para umat yang menginginkan Habib Rizieq Shihab untuk segera pulang.

Yang saya khawatirkan justru kalau saja ketidakpulangan Rizieq nantinya justru akan dijadikan sebuah tuduhan yang dialamatkan kepada pemerintah yang diduga menghambat kepulangannya ke tanah air.

Bahkan dalam beberapa wawancara, ia menyebut bahwa pihaknya sebenarnya sangat menginginkan pulang ke tanah air namun ia merasakan ada ketakutan akan kekuatan besar yang menghalangi kepulangannya.

Secara spesifik kekuatan besar yang diduga mengahalangi kepulangannya tersebut adalah pemerintah itu sendiri. Hal tersebut tentu sebuah pernyataan berspekulasi yang sangat perlu dibuktikan agar tidak muncul opini miring yang belum tentu kebenarannya.

Kita pasti tak ingin ada pernyataan yang menyudutkan Pemerintah terkait pemulangan Rizieq Shihab padahal memang beliau ada masalah di Arab Saudi bukan dihambat atau dihalangi untuk pulang.

Sederhananya, kalau mau pulang ya pulang saja. Kalau pun memang ada urusan hukum dari masa lalu yang menghambat ya diselesaikan saja. Kalau Rizieq Shihab yakin mau pulang, para pendukung dan anggota FPI didalamnya pasti senang dan akan menyambut dengan kegirangan.

Akan tetapi yang perlu di ingat, Indonesia tentu tidak akan menolerir  jika Rizieq melakukan revolusi yang dinilai akan menciptakan masalah baru. Rizieq Shihab harus paham bahwa kalau jadi pulang bukan berarti beliau bisa melakukan revolusi yang dalam benak kita tidak begitu diperlukan.

Perlu dicatat, bahwa Rizieq Shihab adalah warga negara Indonesia yang sejatinya kapan saja bisa pulang. Tapi, sebagai warganegara juga harus ikut dalam proses membangun pemerintahan lebih baik, memberikan kritik yang bagus dan bisa dipertanggungjawabkan. Tidak ada niatan untuk memakzulkan pemerintahan dan apalagi  revolusi yang telah dipersiapkan.

Previous post Akses Jalan Perumahan di Desa Wangunrejo Alami Kerusakan
Next post Dibangun Fasilitas Pemadam Kebakaran di Lokasi Delapan Pasar Daerah

Tinggalkan Balasan

Social profiles