SAMIN-NEWS.com, PATI – Di tengah perbincangan beberapa pelayat yang menunggu kedatangan jenazah salah seorang dokter spesialis di Pati yang harus dimakamkan di Tempat Pemakaman Khusus (TPK) umat Kristiani , karena positif terpapar Covid-19. Ternyata , masalah tidak tersedianya fasilitas lampu penerangan pun kembali diperbincangkan.
Aplagi, dasar pertimbangannya bahwa sekarang ini tidak ada tempat pemakaman atau kuburan yang pada malam hari situasinya gelap gulita. Sehingga jika di TPK ini pengurusnya justru masih belum memikirkan hal tersebut, maka perlu diberi saran dan masukan atau bahkan kritik demi kepentingan dan kebaikan bersama.
Sebab, papar salah seorang di antara mereka, Pranoto yang kebetulan juga salah seorang pengurus kebetulan sama saja mendapat masukan sehingga permasalahan tersebut akan disampaikan secepatnya kepada ketua. ”Memang benar, ketika berlangsung pemakaman istri Pak dokter tidak ada lampu penerangan sehingga harus dibantu penerangan lampu mobil,”tandasnya.
Dengan masukan tersebut, lanjutnya, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan ketua tentang langkah yang secepatnya harus dilaksnakan. Yakni, pemasangan lampu penerangan di lokasi makam yang sebenarnya cukup luas, tapi juga sudah hampir penuh ini tetap harus dipikirkan, karena tidak tertutup kemungkinan berlangsung pemakaman pada malam hari dari keluarga Pati tapi berada di daerah lain.
Hal itu bisa terjadi, jenazah warga Pati yang berada di Jakarta, Surabaya atau di kota besar lainnya dan harus dimakamkan di makam ini tapi pada malam hari. Karena itu lampu penerangan di kawasan lingkungan makam tetap dibutuhkan, dan juga perlu menyediakan genset sendiri karena bila malam hari tidak tertutup kemungkinan lampu PLN mati.
Karena itu, pihaknya terimakasih kepada pihak yang memberikan saran dan masukan, bahwa saat ini makam memang harus tampak terang bila malam hari. ”Untuk pembayaran berlangganan daya pada PLN barang kali tidak terlalu mahal tiap bulannya, karena masuk tarif kepentingan sosial, ”imbuhnya.