SAMIN-NEWS.com, PATI – Jajaran personel Redaksi ”Samin News” (SN) Pati, dalam program awal November 2020 lalu, yaitu memberi penghargaan kepada Tim Pemakaman (”Burial Team”) dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati. Akan tetapi penyerahan piagam tersebut dijadwalkan, tepat 10 November dengan mengambil momentum peringatan Hari Pahlawan Nasional Tahun 2020 usai berlangsung pemakaman jenazah dengan standar protokol Covid-19, di suatu Tempat Pemakaman Umum (TPU).
Hanya saja, hal itu akhirnya berubah dengan pertimbangan dikhawatirkan hari itu tim banyak melaksanakan kegiatan di lapangan, sehingga harus mengikuti kegiatannya di hari tersebut, tepat 10 November. Ternyata, hari itu justru tim tidak melaksanakan kegiatan pemakaman untuk jenazah dengan standar protokol Covid-19, baik pagi hingga siang dan sore hari.
Akan tetapi, papar salah seorang koordinator tim yang bersangkutan, Sunarto SPd, karena pada saat Hari Pahlawan, sepertinya tim diberi kesempatan untuk beristirahat total sejak pagi, siang, sore hingga malam hari. ”Karena tidak ada kegiatan, maka seluruh personel tim memanfaatkan waktu tersebut untuk beristirahat, sehingga kami tidak berkumpul di markas,”ujarnya.
Terlepas dari hal tersebut, ungkap Pemimpin Redaksi ”Samin News” (SN), Alman Eko Darmo, kendati momentum penyerahan piagam penghargaan kepada tim yang bersangkutan tidak pada momentum peringatan Hari Pahlawan 10 November, melainkan sehari berikutnya, hal itu tidak mengurangi esensi dari maksud pemberian penghargaan kepada tim ini. Apalagi, SN selama ini hampir tidak pernah absen selalu mengikuti pelaksanaan pemakaman jenazah dengan standar protokol Covid-19.
Dengan demikian, apa yang harus dihadapi tim tersebut saat berada di lapangan, baik cemoohan masyarakat maupun hujatan, dan bahkan sampai diusir agar segera pergi setelah menyelesaikan pemakaman jenazah yang menjadi tanggung jawabnya selesai. Semua itu, tidak banyak yang mengetahhui apakah itu suka atau duka, tapi tuntutan tugas dengan menyatakan diri siap menjadi relawan, hal seperti itu adalah biasa.
Selebihnya, SN juga melihat langsung bagaimana pada tengah malam atau dini hari tim itu masih harus menunggu kedatangan jenazah, maka tidur di pinggir jalan menuju makam pun dilakukan, tapi di antara mereka tidak pernah mengeluh. Atas dasar kondisi di lapangan yang mereka hadapi seperti itu, mereka tetap dengan lapang dada menghadapinya, maka sudah semestinya jika SN menaruh kepedulian sikap mereka dalam melaksanakan tugas yang sudah barang tentu tidak disukai oleh siapa pun lainnya.
Harapannya, sampai kapan pun tugas tersebut harus dilaksanakan, maka semangat dan tingginya tingkat kesadaran bahwa sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang masih bisa berbuat hal yang baik untuk manusia lainnya. ”Karena itu, SN tetap menaruh simpati dan rasa hormat terhadap teman-teman tim yang ternyata tidak pernah kendor semangatnya untuk terus memakamkan jenazah orang lain, di tengah situasi pandemi Covid-19 ini,”imbuh Alman.