SAMIN-NEWS.com, PATI – Taman Baca Masyarakat (TBM) Abata membekali anak didiknya dengan pelatihan pembuatan kemoceng. Kegiatan ini sebagai wadah anak-anak untuk mengasah kreatifitasnya. Terlebih, terbatasnya gerak pada masa pandemi Covid-19 ini menjadi solusi agar tetap bergerak dan terus belajar.
Di tengah Pandemi Covid-19 yang masih melanda di semua penjuru dunia, tidak mengurangi semangat anak-anak untuk tetap belajar. Di mana konsep belajar menurut Ki hajar Dewantoro tidak harus di dalam kelas, melainkan bisa di lapangan maupun di sanggar dan tempat-tempat lainnya.
Hal inilah yang diterapkan di Taman Baca Abata. Salah satu media pembelajaran yang saban harinya mendidik dan mendampingi anak-anak untuk terus berkreatifitas dan berkarya. Yang letaknya di Desa Trikoyo Kecamatan Jaken Kabupaten Pati. Pada kesempatan ini melatih dan membekali anak-anak dalam hal membuat Kemoceng.
“Dipilihnya kegiatan ini tidak lain adalah untuk memberikan bekal dan pengamalan baru. Karena masa-masa pandemi membuat anak-anak menjadi jenuh dan membutuhkan tempat untuk berkreasi. Maka dipilihlah kegiatan Kemoceng,” ujar Risma selaku tutor kegiatan tersebut, Senin (16/11/2020).
Adapun pihaknya berharap kedepan dengan adanya kegiatan pembuatan kemoceng ini, anak-anak selain bisa mandiri juga bisa memproduksi secara berkala.
Selain itu juga, membekali sejak dini agar anak-anak kreatifitasnya terus terasah dan anak semakin kreatif dalam membuat kegiatan yang serupa, baik itu membuat kemoceng maupun kreatifitas lainnya.
Hal ini sebagaimana tertera dalam visi Taman Baca Abata sendiri yakni, mencetak generasi unggul dan beradab. Oleh karena itu, agar kegiatan ini terus aktif dan berjalan, Taman Baca Abata terus melakukan inovasi-inovasi dan menggandeng beberapa elemen masyarakat. “Untuk ikut serta dalam memberikan bentuk pendampingan dan kegiatan-kegiatan edukasi lainnya. Yang bisa menunjang pada kepribadian anak-anak.
Dengan demikian adanya Taman Baca Abata yang letaknya di Desa Trikoyo Kecamatan Jaken Kabupaten Pati. Selain memberikan pendampingan kepada anak-anak juga memberikan edukasi baik pendidikan keagamaan, sosial, lingkungan, dan tentunya bentuk kreatifitas, tambahnya.
Oleh karena itu, Risma menegaskan dalam waktu kedepan biar lebih berkembang dan tetap eksis. Maka setiap satu bulan sekali akan mendatangkan para pemateri yang berkompeten sesuai dengan bidangnya masing-masing.