Barikade di Jalan Bajomulyo Seharusnya Tidak Dibuka

SAMIN-NEWS.com, PATI – Barikade berupa tumpukan material beskos di ruas jalan dengan konstruksi rigid beton di Bajomulyo, Kecamatan Juwana, seharusnya jangan dibuka lebih dahulu. Hal tersebut untuk menghindarkan agar akses ruas jalan tersebut tidak dilewati kendaraan bermuatan berat dari utara ke selatan atau sebaliknya.

Khusus yang disebut terakhir, adalah kendaraan bermuatan berat yang datang dari Karangmangu juga di Desa Bajomulyo yang hendak menuju ke kawasan Pulau Seprapat atau ke kolam tambat kapal. Pertimbangan dari lokasi barikade itu ke selatan, pengecoran rigid betonnya baru berlangsung Jumat pekan lalu, sehingga dari sisi umur tentu belum memenuhi syarat.

Lain halnya, papar pengawas lapangan dari Bidang Binamarga  Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Pati, Samijan, untuk akses jalan di sisi utara barekade sampai ujung jalan dan jembatan menuju Pulau Seprat tidak ada masalah. ”Sebab, pengecoran konstruksinya menggunakan material beton khusus, yaitu K-400 sehingga dalam umur seminggu sudah bisa dilewati,”ujarnya.

Dengan demikian, lanjutnya, siapa yang membuka barikade tersebut harus dicek dahulu apakah dari pihak rekanan atau pihak lain. Jika pihak lain maka pihak rekanan wajib meminta pertanggungjawaban kepada pihak yang membuka, karena perbuatan itu bisa mengancam keretakkan konstruksi rigid beton yang belum umur itu.

Sebaliknya, jika yang membuka pihak rekanan hendaknya segera mengembalikan barikade dari beskos, sehingga tidak ada kendaraan bermuatan yang lewat dari lokasi itu ke selatan sampai pertigaan menuju Karangmangu, dan sebaliknya dari pertigaan itu ke utara, karena dari sisi ketentuan umur beton sampai maksimal memang masih lama, yaitu sekitar 21 hari lagi.

Jika dilihat sepintas, rigid beton untuk ruas jalan Bajomulyo memang tampak kelihatan sudah kering tapi itu sebenarnya hanya bagian permukaannya. ”Sedangkan bagian dalamnya masih basah, dan hati-hati jangan dipaksakan untuk lewat kedaraan bermuatan berat, karena jika menimbukan keretakan maka risiko terjadinya konstruksi tersebut pecah jika nanti sudah dilewati tak bisa dihindari,”tandasnya.

Previous post Perempuan Terpinggirkan dari Pra hingga Pasca Kemerdekaan
Next post Mahfud MD, Sang Menko Multitasking

Tinggalkan Balasan

Social profiles