SAMIN-NEWS..com, PATI – Keberadaan sektor usaha kecil mikro dan menengah (UMKM) di tengah pandemi juga berimplikasi pada ranah merosotnya pemasaran. Sebab, tidak meratanya keuangan di tengah masyarakat menjadi salah satu indikasi kurangnya konsumsi.
Dengan demikian, dalam skala yang lebih luas ditinjau dari aspek perekonomian akan mempengaruhi sektor-sektor elemen lain. Dimana ketika permintaan atas konsumsi masyarakat yang berkurang, juga berdampak pada aspek produksi. Lantas, akan mempengaruhi tatanan sosial lainnya.
Oleh sebab, pemerintah melakukan penetrasi guna mendongkrak konsumsi masyarakat itu sendiri. Dari situ, sektor pemasaran produksi oleh perusahaan juga ikut terdongkrak, yang mana juga bidang umkm tidak luput terangkat. Sehingga, kondisi pendapatan dalam ruang lingkup kecil, yaitu keluarga tetap terjaga.
“Upaya peningkatan UMKM melalui beberapa segmen. Yaitu dengan melakukan pelatihan-pelatihan (baik aspek SDM sertv produksinya),” terang Wahyu Setyawati saat dikonfirmasi upaya tingkatkan umkm di Kabupaten Pati kepada Saminnews, Sabtu (21/11/2020).
Melalui pelatihan itu, pelaku umkm akan banyak melakukan inovasi dengan menyesuaikan kondisi saat ini. Misalnya sejak beberapa bulan belakangan ini sedang dihantam pandemi, lalu berkurangnya aktivitas seseorang tatap muka, begitupun terbatasnya waktu usaha dengan pembatasan jam malam. Maka, dalam inovasinya pelatihan pemasaran dengan sarana Internet.
Selain itu, pihaknya menuturkan dalam rangka meningkatkan produk UMKM Pati juga adanya kurasi produk untuk masuk pasar yang lebih besar. Dengan melakukan invasi pasar ini cakupan jaringan pasar akan meningkatkan peluang menjual produk umkm yang juga lebih tinggi.
“Untuk selanjutnya yaitu terkait pengetahuan tentang dunia digital bagi pelaku UMKM. Invasi di pasarnya misalnya memasukkan produk ke Carefour, pasar swalayan atau bekerjasama dengan Dinkopukm Provinsi untuk masuk di bandara (pusat keramaian lainnya). Jadi, ya selain dari pemerintah pelaku usahanya juga tetep kreatif,” pungkasnya.