SAMIN-NEWS.com, PATI – Sudah lebih dari sepekan ini, Desa Bendar, Kecamatan Juwana khususnya, dan Kabupaten Pati umumnya menjadi bulan-bulanan sebaran bohong di media sosial (medsos) yang beredar. Di antaranya, yaitu bahwa dalam waktu satu minggu terakhir ini lebih dari 50 wafat karena Covid, dan sebagian besar dimakamkan tidak standar protkol Covid karena sebagian besar tidak dirawat di rumah sakit.
Dalam sebaran yang jelas sarat dengan kebohongan itu juga disebutkan, bahwa kasus terbesar di Bendar dalam satu minggu 34 wafat, dan sebagian besar cluster-cluster pasar tradisional si wilayah Pati. Dengan demikian, pihak yang berkompeten pun melakukan klarifikasi dengan konfirmasi ke Kepala Desa (Kades) setempat, bahwa di desa tersebut yang meninggal dalam satu minggu itu hanya tiga orang.
Berdasarkan catatan ”Samin-News” yang meninggal dan dimakamkan terakhir di TPU desa setempat, adalah seorang laki-laki yang sebelum meninggal sempat dirawat di Rumah Sakit (RS) Sunan Kalijaga Demak. Akan tetapi sore sebelum pemakaman itu, di TPU yang sama juga selesai dimakamkan jenazah seorang perempuan warga desa tersebut, dan sebelum meninggal sempat dirawat di Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus.
Dengan bantahan melalui medsos oleh pihak yang berkompeten di Pati, dari pantauan ”Samin News” sepertinya sebaran kebongan tersebut sudah berakhir. Ternyata hal itu justru baru menjadi pembicaraan di kalangan warga, utamanya di pasar-pasar dan warung lesehan lainnya, baru mulai Senin (23/11) kemarin, dan apa yang disampaikan antara satu dan lainnya benar-benar menjadi konsumsi mengasyikkan.
Bersama ini disebutkan beberapa potongan cerita yang dusampikan oleh salah seorang penjual es di warung tenda, di ujung jalan sekitar Pasar Kuniran, Kecamatan Batangan. Yakni, salah seorang tetangganya yang juga penjual es, di warung tenda Desa Pakuwon, Kecamatan Juwana, kedatangan beberapa pembeli, berjumlah tiga orang, semuanya perempuan. yang biasanya jika datang membeli es mesti datang dengan dandanan cukup cantik.
Akan tetapi sebaliknya, saat ini semuanya saat datang ke warung tampak sama sekali tidak berdandan, atau tampak apa adanya. Akan tetapi ketika kondisi seperti itu ditanyakan kepada yang bersangkutan, jawaban yang disampaikan cukup mengejutkan, bahwa saat ini di Desa Bendar benar-benar sangat gawat, karena orang yang menderita Covid-19 yang meninggal terus bertambah, bahkan dalam waktu seminggu saja sudah 34 orang.
Dari pembicaraan warung tenda tersebut, akhirnya sampai ke pemilik warung penjual es di sekitar Pasar Kuniran. Demikian pula, pembicaraan tak jauh berbeda kebohongan sebaran berkait Desa Bendar yang terjadi di salah sebuah warung nasi juga di Desa Pekuwon pun menyebutkan, warga desa itu (Bendar) menyatakan, kematian karena Covid-19 di desanya saat ini luar biasa.
Sebagai jawabannya, bahwa hal itu adalah kebohongan yang luar biasa.