SAMIN-NEWS.com, PATI – Sejak kemunculan wabah pandemi Covid-19 beberapa bulan lalu, mengakibatkan tidak bisa digulirnya pendidikan secara konvensional tatap muka. Pemerintah menyadari betul hal ini dengan melihat resiko jika tetap bersikukuh menerapkan kegiatan belajar mengajar (KBM) di dalam kelas.
Untuk mengantisipasi resiko klaster penyebaran Covid-19 baru, maka hal ini menyesuaikan dengan pembelajaran Jarak jauh (PJJ). Para anak didik belajar dari rumah dengan menggunakan gawai melalui seperangkat aplikasi yang mendukung aktivitas PJJ.
Dimulai Kemunculannya sejak pertengahan Maret lalu, secara sigap pemerintah berusaha keras memutus penyebaran pada lembaga satuan pendidikan yang terdampak itu. Terlebih dalam peringatan hari guru nasional tahun 2020 ini, meski guru dihadapkan dengan persoalan serius yaitu dengan PJJ. Namun, peran guru tidak bisa tergantikan oleh informasi digital.
“Penerapan sistem PJJ sudah cukup lama. (ini mengakibatkan psikis) anak kangen terhadap guru-gurunya maupun suasana pembelajaran di sekolah. jelas peran guru tak tergantikan oleh alat secanggih apapun,” ucap Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah III Provinsi Jawa, Sunoto kepada Saminnews, Rabu (25/11/2020).
Sunoto mengungkapkan kondisi siswa saat ini telah merindukan kondisi yang normal. Dengan kata lain, lantaran persoalan waktu lamanya KBM PJJ ini, siswa rindu akan bersua kepada teman-temannya. Maka bosen dg pjj pengin sgr tatap muka.
Dalam peringatan hari guru ini, peran guru dikatakan sangat besar kontribusinya bagi negara. Seorang guru mendidik generasi untuk menjadi seorang yang hebat, ahli dalam bidang apapun itu. Guru merupakan orang tua kedua bagi anak didiknya.
“Kehebatan guru yaitu sepanjang masa, selalu membimbing seperti anak sendiri tidak kenal waktu dan masa,” ungkapnya.
Saat disinggung terkait dengan rencana pembelajaran tatap muka, pihaknya belum memastikan sejauh mana akan diterapkan. Pasalnya, hingga saat ini belum memungkinkan untuk menggelar KBM di lingkungan sekolah. Terlebih, pemerintah provinsi juga belum mengeluarkan kebijakan untuk hal itu.
“Rencana pembelajaran tatap muka belum ada. Akan tetapi bulan Januari dimungkinkan untuk itu. Seraya nunggu surat provinsi baru kita piloting. Ini karena mennunggu perkembangan setelah tanggal 2 Januari terkait situasi dan kondisi Covid-19 bagaimana. Juga PJJ suratnya berlaku sampai dengan 2 Januari 2021,” pungkasnya.