SAMIN-NEWS.com, PATI – Dari pagi Kamis (3/12) hingga siang ini, dua jenazah laki-laki dimakamkan secara terpisah dengan standar protokol Covid-19 oleh Tim Pemakaman Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati. Akan tetapi berhubung yang dimakamkan siang ini, adalah seorang warga Cebolek, Kecamatan Margoyoso, maka hal itu yang banyak berperan adalah tim relawan dari Pati utara, yaitu Relawan Tunggulwulung.
Sebelum itu, tim dari BPBD, sekitar pukul 10.30 tadi melakukan pemakaman jenazah seorang lelaki pula, warga Desa Margomulyo, Kecamatan Juwana, di Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa setempat. Akan tetapi begitu ambulans pembawa jenazah tiba di lingkungan makam yang berlokasi di tengah areal persawahan tersebut, hujan pun mulai mengguyur hingga selesainya proses pemakaman baru reda.
Sebelum itu, seperti biasa struktur tanah di wilayah Kecamatan Juwana adalah berupa lempung yang sangat lengket saat harus dicangkul, maka lubang makam yang sudah dipersiapkan pun sempat ambrol. ”Akan tetapi hal itu secepatnya bisa diatasi, karena di dalam lubang makam terdapat air sehingga tanah bercampur air buru-buru dikuras,”ujar salah seorang anggota tim yang akrab disapa Purnama.
Dalam kondisi seperti itu, lanjutnya, maka saat peti jenazah tiba di atas lubang makam, segera dilakukan adzan dan qomat, sehingga tim bisa segera memasukkan peti jenazah ke dalam lubang makam. Sebab, jika dibiarkan terlalu lama menunggu bisa turunnya hujan menyebabkan lubang makam kembali ambrol yang bisa menimbulkan kesulitan tersendiri, seperti yang berlangsung pada pemakaman Rabu (2/12) malam di TPU Bogo Juwana.
Terlepas dari hal tersebut, ternyata apa yang dikhawatirkan tim pun tidak terjadi karena di tengah guyuran hujan tersebut peti jenazah sudah masuk ke lubang makam hingga ke bagian dasarnya. Tahapan berikutrnya, tim pun langsung bisa melakukan pengurukan/penutupan lubang makam, dan sampai di sini hujan pun belum juga mau reda.
Setelah sebagian penutupan /pengurukan lubang makam dan juga penempatan nisan di pusara makam almarhum yang sebelum meninggal sempat dirawat di Rumah Sakit (RS) Keluarga Sehat Hospital (KSH) Pati. maka para pelayat yang ikut mengantar jenazah di lokasi pemakaman pun ikut beramai-ramai membantu tim. Yakni, menguruk/menutup lubang makam sampai tuntas dan maksimal sampai membentuk gundukan.
Menjelang selesainya tahapan proses pemakaman tersebut, maka hujan yang semula turun deras dari barat pun sedikit demi sedikit mulai reda. Dengan demikian, modin yang juga hadir dalam pemakaman bsa melaksanakan kotbah dan doa kematian dengan didengarkan oleh pelayat yang masih berada di makam, serta menunggu selesainya pemakaman.