SETELAH tertangkapnya dua menteri dari kabinet Jokowi beberapa waktu lalu, hingga kini masih belum juga ada pengumuman resmi mengenai penggantian dua pejabat negara tersebut. Jika kita mengingat statemen Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko, sebenarnya sebelumnya Jokowi telah beberapa kali memberikan ultimatum untuk resuffle kepada seluruh menterinya.
Lantas kemana Jokowi saat ini? Hingga memasuki minggu kedua pasca kejadian tersebut, Jokowi belum juga memberikan keterangan resmi mengenai penggantian menteri bermasalah tersebut. Padahal secara prinsip, presiden jelas memiliki hak prerogatif untuk melaksanakan resuffle dalam tubuh kabinetnya.
Sejatinya reshuffle itu pasti akan terjadi namun sepertinya tidak semudah membayangkan membalikkan telapak tangan. Tentu akan saja ada alasan yang menyertai tiap keputusan Jokowi dalam mengeluarkan sebuah keputusan.
Terlebih dalam urusan kepentingan partai, karena seperti kita ketahui bahwa masa jabatan Jokowi akan berakhir tahun 2024 mendatang. Maka tidak mungkin, kepentingan tersebutlah yang salah satunya akan menjadi pertimbangan penting dalam urusan pengambilan keputusan.
Yaah, sederhananya mumpung masih ada kesempatan mengapa tidak digunakan sebagai ancang-ancang agar pada masa pemilu depan dengan partai yang sekarang menjadi kepercayaan presiden.
Jikapun Jokowi menempatkan orang-orang di luar partai maka dukungan kepadanya sedikit banyak akan terganggu. Padahal, di luar sana banyak kalangan profesional masih melimpah ruah di negeri ini hanya saja belum ada yang ditampilkan ke permukaan. Ibarat kata, mereka adalah intan yang terpendam.
Namun bukan berarti di kalangan partai tidak ada orang professional yang menguasai bidang keilmuan, hanya saja disini ada beberapa konflik kepentingan yang lebih jauh lagi.
Bola panas memang akan selalu ada di tangan presiden, terlebih untuk mengurusi negara yang demikian besar dan kompleks dalam hal permasalahan yang dihadapi. Namun yang jelas, kemungkinan perombakan yang secara besar dan mengejutkan tidak akan terjadi karena stabilitas Negara lebih dipentingkan.
Sepertinya hanya akan ada pergeseran-pergeseran personal menteri yang ada kecuali dua kementerian yang kosong ditinggal penghuninya akan diisi oleh orang yang bisa kompromis dengan partai dan dunia usaha.
Atau mungkin Jokowi hanya pergeseran-pergeseran personal menteri yang ada kecuali dua kementerian yang kosong ditinggal penghuninya akan diisi oleh orang yang bisa kompromis dengan partai dan dunia usaha.
Harus kita ingat bahwa Jokowi adalah sosok yang cerdas dan humoris, bisa jadi ia memang sengaja membuat kita sibuk menerka apa kebijakan yang akan ia ambil. Kurang humoris apa coba? Dalam pemerintahannya ia mampu mengesahkan UU Cipta Kerja yang draftnya selalu berubah-ubah.
Tentu hal tersebut bisa menjadi bukti betapa cerdas, humoris dan misteriusnya presiden kita saat ini. Yaah apapun nanti kebijakannya, kami selalu siap menunggu gebrakan selanjutnya ! Bravo Jokowi !
