SAMIN-NEWS.com, PATI – Pada pemakaman jenazah kedua seorang laki-laki, warga Kompleks Perumahan Sukoharjo, Kecamatan Margorejo, Kamis (10/12) siang tadi, berlakulah pepatah, yaitu ”tiada rotan akar pun jadi.” Tiada batu maupun kayu nisan yang harus ditanam di pusara makam almarhum, maka secara spontan dipotonglah batang pohon bunga kamboja yang tumbuh di TPU itu.
Dari dua batang potongan batang kayu pohon tersebut, akhirnya jadilah nisan yang begitu tahapam pemakaman selesai, maka pusara almarhum dengan nisan tersebut pun langsung ditaburi bunga. Dalam kesempatan itu pula pihak keluarga pun memanjatkan doa untuk almarhum yang sebelum meninggal sempat dirawat di Rumah Sakit (RS) Keluarga Sehat Hospital (KSH), karena riwayat penyakit ginjal yang dideritanya.
Sementara itu berdasarkan keterangan yang dihimpun ”Samin News” menyebutkan, bahwa sejak pagi Tim Pemakaman Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sedikit lebih santai karena hingga tengah hari juga belum ada kegiatan. ”Akan tetapi lepas pukul 13, kami harus segera bersiap-siap melaksanakan tugas,”ungkap salah seorang di antara tim, Purnama.
Berkait tugas di siang itu, tim harus menuju ke Desa Pasucen, Kecamatan Trangkil untuk memakamkan jenazah seorag perempuan warga setempat. Sebelum meninggal, almarhumah sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) RAA Soewondo Pati, tapi belum selesai pelaksanaan pemakaman tim pun mendapat informasi bahwa di Desa Bendar Kecamatan Juwana juga tengah berlangsung pemakaman.
Adapun yang dimakamkan adalah jenazah seorang perempuan, dan hal itu dilakukan sendiri oleh pihak keluarga dan warga. Dengan demikian, hal itu tentu tidak termasuk daftar pemakaman yang dilakukan pihaknya, karena selain seorang wanita dari keluarga tersebut juga dimakamkan putranya, seorang laki-laki , tapi pemakamannya di Surabaya.
Mengingat pemakaman jenazah di desa nelayan itu dilakukan keluarga dan warga sendiri, maka selesai daru Pasucen, tim segera bergerak ke Astana Laya Tri Dusun Manunggal Sukoharjo. Selesai pemakaman di sini, tim pun harus kembali bergerak menuju ke Desa/Kecamatan Margorejo sore ini, sehingga jaraknya pun tidak terlalu jauh.
Untuk jenazah yang dimakamamkan di TPU Desa/Kecamatan Margorejo, adalah seorang laki-laki yang sebelum meninggal sempat dirawat di Rumah Sakit (RS) Elizabeth Semarang. ”Kendati pemakaman ini belum selesai, informasinya masih ada yang berkoordinasi dengan tim untuk pemakaman lagi di Jakenan. Jika begini terus, kapan ini selesainya Covid-19,”seloroh Purnama.