Bahu Jalan Bukanlah Gudang Pribadi Milik Siapapun

Mau lihat perilaku ”ngaeng-ngaeng” masyarakat kita terehadap fasilitas publik yang ada di Jalur Lingkar Selatan (JLS) Pati , dan satu di antaranya adalah perlakuan mereka terhadap bahu jalan di ruas Jalur Lingkar Selatan (JLS) tersebut yang seharusnya orang tersebut tahu bahwa bahu jalan itu bukanlah untuk menumpuk beberapa jenis meterial karena yang bersangkutan memang punya banyak duit, kemudian membangun fasilitas sesuai yang menjadi seleranya tapi sama sekali tidak pernah mengindahkan  dan mau memahami bahwa bahu jalan tersebut harus bebas dari penghalang apa pun. Masalahnya, sewaktu-waktu bahu jalan itu akan dimanfaatkan oleh kendaraan yang tengah melaju tapi kemudian ada hal-hal yang harus dilakukan oleh sopir yang bersangkutan sehingga sopir pun harus mendadak berhenti dengan mencari bahu jalan yang benar-benar aman.

Dengan demikian, bahu jalan diruas Jalur Lingkar Selatan (JLS) Pati ini seharusnya bebas dan bersih dari tumpukan material apa pun, karena dampak dari menumpuknya meterial bangunan di bahu jalan tersebut bisa dipastikan di sekitarnya menjadi tempat genangan air, karena air yang memang tak mau mengalir sehingga apa pun alasannya masyarakat itu tidak perlu memanfaatkan sesuatu yang bukan haknya, termasuk menempatkan material di bahu jalan ruas JLS. Silahkan, karena kalian pasti bisa membeli lahan yang bisa dimanfaatkan untuk membangun gudang/tempat untuk menyimpan material, dan baru dikeluarkan jika hendak dimanfaatkan bukan hanya asal ditempatkan di pinggir jalan raya, dan menyebabkan munculnya genangan dari sisa-sisa turunnya hujan yang seharusnya tak perlu terjadi jika masyarakat menyadari apa yang mereka lakukan di ruang publik tersebut tidak semestnya terjadi.

(Foto:SN/aed)

Previous post Pemakaman Standar Protokol Covid-19 Berlangsung Nisan Belum Siap
Next post E-Koran Samin News Edisi 10 Desember 2020

Tinggalkan Balasan

Social profiles