Dampak Teknologi  Terhadap Pendidikan di Indonesia

Dewasa  ini kemajuan teknologi yang mengglobal telah mempengaruhi segala aspek kehidupan baik di bidang politik, ekonomi, seni budaya, bahkan di bidang pendidikan. Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari di zaman modern seperti ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan.

Teknologi pembelajaran terus mengalamai perkembangan seiring dengan perkembangan zaman. Dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari kita sering menjumpai adanya pemanfaatan dari perkembangan teknologi dalam dunia pendidikan. Penerapan teknologi di dalam kegiatan pembelajaran ditandai dengan hadirnya e-learning yang dengan semua  variasi tingkatannya telah memfasilitasi perubahan dalam pembelajaran yang disampaikan melalui media elektronik seperti audio, video, CD, TV interaktif, dan internet. Seperti yang dilakukan oleh guru atau dosen yaitu mengkombinasikan alat teknologi dalam proses pembelajaran. Namun, kita tidak boleh lupa bahwa teknologi itu tidak hanya mendatangkan positifnya saja melainkan juga dapat mendatangkan negatifnya juga. Inilah yang harus kita waspadai. Mengingat sekarang ini banyak pelajar atau mahasiswa yang kadang menyalahi aturan dalam melakukan teknologi.

Pengaruh positif teknologi dalam dunia pendidikan adalah :

  1. Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat pendidikan. Seperti jaringan internet, lab komputer sekolah dan lain-lain. Dampak dari hal ini yaitu guru bukanlah satu-satunya sumber ilmu pengetahuan, sehingga siswa dalam belajar tidak hanya terpaku terhadap informasi yang telah diajarkan oleh guru, tetapi juga bisa mengakses pembelajaran dari internet, disini guru bukan hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pembimbing siswa untuk mengarahkan dan memantau siswa terhadap jalannya pndidikan agar siswa tidak salah arah dalam menggunakan media informasi dan komunikasi dalam pembelajaran.
  2. Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajan. Dengan kemajuan teknologi terciptalah metode-metode baru yang membuat siswa mampu memahami materi-materi yang abstrak, karena dengan bantuan teknologi materi tersebut dapat dibuat menjadi abstrak, dan dapat dengan mudah dipahami oleh siswa.
  3. Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka. Selama ini, pembelajran yang kita kenal yaitu adanya pembelajaran yang hanya disampaikan dengan tatap muka langsung. Namun, dengan adanya kemajuan teknologi proses pembelajaran tidak harus dengan tatap muka langsung, tetapi bisa menggunakan jasa pos internet dan lain-lain.
  4. Adanya sistem pengolahan data hasil penilaian yang menggunakan pemanfaatan teknologi. Dulu ketika orang melakukan sebuah penelitian, maka untuk melakukan analisis terhadap data yang sudah diperoleh harus dianalisis dan dihitung secara manual. Namun setelah perkembangan IPTEK semua tugas yang dulu dikerjakan dengan manual dan membutuhkan waktu yang lama, menjadi sesuatu yang mudah karena adanya teknologi, seperti computer yang dapat mengolah data dengan memanfaatkan berbagai program yang telah diinstal.
  5. Pemenuhan kebutuhan akan fasilitas pendidikan dapat dipenuhi dengan cepat. Dalam bidang pendidikan tentu banyak hal dan bahan yang harus disipakan, salah satunya yaitu penggandaan soal ujian, dengan adanya mesin foto copy menggandakan soal ujian menjadi lebih mudah dan cepat. Dalam kegiatan pembelajaran ada beberapa manfaat yang diperoleh dari perkembangan IPTEK yaitu :
  6. Pembelajaran lebih efektif dan menarik
  7. Dapat menjelaskan sesuatu yang sulit/kompleks
  8. Mempercepat proses yang lama
  9. Menghadirkan peristiwa yang jarang terjadi
  10. Menunjukkan peristiwa yang berbahaya atau diluar jangkauan.

Disamping dampak positif yang ditimbulkan oleh perkembangan IPTEK, juga akan muncul dampak negative yang akan ditimbulkan oleh perkembangan IPTEK dalam dunia pendidikan. Pengaruh negative teknologi terhadap dunia pendidikan adalah :

  1. Siswa menjadi malas belajar. Dengan adanya perlatan yang harusnya dapat memudahkan siswa dalam belajar, seperti laptop, HP, dan intenet ini malah sering membuat siswa menjadi malas belajar, terkadang banyak dari mereka lebih senang menghabiskan waktunya berselancar di dunia maya seperti facebook, twitter, instagram, line, telegram dan lain sebagainya. Tentunya hal itu akan mempengaruhi minat belajar siswa.
  2. E-learning yang dapat menyebakan pengalihfungsian guru dan mengakibatkan guru jadi tersingkir, atau juga menyebakan terciptanya sifat individual karena sistem pembelajaran dapat dilakukan seorang diri. Bahkan kemungkinan etika dan disiplin peserta didik susah atau sulit untuk diawasi dan dibina, sehingga lambat laun etika dan manusia khususnya peserta didik akan menurun drastic, serta hakikat manusia yang utama sebagai makhluk social akan tergerus
  3. Seringnya mengakses internet dikhawatirkan membuat siswa/mahasiswa bukanya benar-benar memanfaatkan teknologi informasi dengan optimal tapi malah mengakses hal-hal yang tidak baik, seperti pornografi, game online bahkan dapat terkena cyber-relational addiction (keterlibatan yang berlebihan pada hubungan yang terjalin melalui internet) sampai kehilangan kontak dengan hubungan-hubungan yang ada pada dunia nyata.
  4. Peserta didik bisa terkena information overload, yakni menemukan informasi yang tidak ada habis-habisnya di internet, sehingga rela menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengumpulkan informasi yang ada, yang akhirnya dapat membuat kecanduan terutama menyangkut pornografi dan menghabiskan uang hanya karena untuk melayani kecanduan tersebut.
  5. Tindakan criminal (cyber crime). Di dalam dunia pendidikan hal ini dapat terjadi, misalnya pencurian dokumen atau asset penting tentang sebuah tatanan pendidikan yang sesungguhnya dirahasiakan (dokumen mengenai ujian akhir atau Negara) dengan media internet.
  6. Menimbulakan sikap yang apatis pada masing-masing individu, baik pelajar atau mahasiswa maupun pengajar, guru, atau dosen. Hal ini dapat dilihat pada sistem pembelajaran yang bersifat virtual maupun e-learning. Di mana sistem pembelajaran yang tidak bertatap muka secara langsung, maka dapat terjadi peserta didik yang kurang aktif dan hasilnya akan tidak maksimal.
  7. Terjadinya pelanggaran asusila. Sering kita dengar di berita-berita, dimana terjadi pelaku pelanggaran asusila dilakukan oleh seorang pelajar terhadap pelajar lainnya, seperti terjadinya tawuran antar pelajar, terjadi freeseks, pemerkosaan siswi dan lain-lain. Untuk itu peran orang tua dalam mendampingi anak dalam pembelajaran sangat penting apalagi di zama serba teknologi seperti sekarang ini.

Ilmu pengetahuan dan teknologi akan selalu berkembang, bakan perkembanganya sangat pesat. Perkembangan itu bukan hanya dalam hitungan tahun, bulan, atau hri, melainkan jam, menit atau detik, terutama yang berkaitan dengan teknologi informasi dan komunikasi yang ditunjang dengan teknologi elektronika. Pengaruhnya meluas ke berbagai bidang kehidupan termasuk bidang pendidikan. Perkembangan teknologi ini tidak hanya ada dampak positifnya saja melainkan juga ada negatifnya. Menyikapi keadaan ini, maka peran pendidikan sangat penting untuk menggembangkan dampak positif dan memperkecil dampak negatifnya. Pendidikan tidak antipati atau alergi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi namun sebaliknya menjadi subyek atau pelopor dalam perkembanganya.

 

Oleh : Frista Nurcahyani, Mahasiswa IPMAFA

 

Previous post Hal Teknis yang Diperhatikan Sekolah Saat Pembelajaran Tatap Muka
Next post Pemkab Responsif Tanggapi Kebijakan SKB Empat Menteri Terbaru

Tinggalkan Balasan

Social profiles