SMP N 5 Pati Adakan Simulasi Dua Kali

SAMIN-NEWS.com, PATI – Wakil Kepala SMP N 5 Pati, Wahyudi mengungkapkan simulasi pembelajaran tatap muka yang dilakukan yaitu bertujuan untuk mengetahui dan mengukur sejauh mana persiapan satuan pendidikan. Artinya sebagai persiapan ketika nantinya menerapkan pembelajaran tatap muka.

“Jadi simulasi itu untuk mengukur kesiapan kami sebagai sekolah untuk menghadapi uji coba pembelajaran tatap muka. Karena sifatnya uji coba, maka tidak semua sekolah melakukan hal yang sama,” papar Wahyudi saat ditemui di kantornya kepada Saminnews, Rabu (23/12/2020).

Menurut dia, lantaran dalam fase tahap simulasi itu maka tidak semua sekolah melakukan kegiatan serupa. Hal ini tidak diperkenankan oleh pemerintah. Dimana untuk di Kabupaten Pati yang menjadi bagian dalam kegiatan ini terdapat dua SMP, yakni SMP N 5 Pati serta SMP N 3 Pati.

Selain itu, dalam simulasi yang dilakukan tersebut yaitu untuk melihat kesiapan sekolah pada saat pembelajaran pada lingkungan sekolah. Pihaknya memastikan di dalamnya memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku. Dengan menjalankan 3M, memakai masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak.

“Anak tidak boleh bergerombol, istilahnya harus rapi. Dari depan (sekolah) sudah kita siapkan screening. Artinya apa, misalnya siswa tidak memakai masker, ya kita sediakan. Mungkin misalnya suhu badan anak lebih dari 37 derajat, itu kita sediakan ruang isolasi di ruang UKM,” katanya.

Kaitannya dengan hal ini, otoritas orangtua juga dipertimbangkan, yaitu anak diizinkan oleh walinya untuk sekolah. Pihaknya menyebut bahwa anak diperbolehkan tidak masuk, apabila orangtuanya tidak mengizinkan.

Adapun simulasi pembelajaran tatap muka dilakukan sebanyak dua kali. Untuk yang pertama sudah dilakukan, yaitu melibatkan para guru tanpa siswa. Guna mengukur kesiapan tenaga pendidik di masa pandemi. Kemudian, untuk kedua kalinya itu dengan melibatkan siswa.

Pihaknya menyebut pelaksanaan simulasi yang kedua, yaitu oleh murid dilakukan pada hari Rabu ini. Akan tetapi, lantaran karena beberapa alasan, sehingga diundur hingga waktu yang belum jelas ditentukan kapan.

“Simulasi untuk anak sebenarnya hari ini, tapi kita menilai lantaran masih libur semester. Juga dikhawatirkan juga kerumunan, maka kita undur. Untuk waktunya, belum bisa kita jawab,” pungkas Wahyudi.

Previous post Baznas Salurkan Bantuan Pendidikan bagi SMP dan MTs se-Kabupaten Pati
Next post Pendidikan Dimasa Pandemi Membutuhkan Kekompakan Orang Tua dan Guru

Tinggalkan Balasan

Social profiles