SAMIN-NEWS.com, PATI – Anggaran untuk menangani wabah pandemi Covid-19 yang beberapa bulan ini muncul menghabiskan anggaran yang cukup besar. Pemerintah Kabupaten Pati berupaya memutus mata rantai penyebarannya dengan sejalan pemerintah pusat yakni memprioritaskan penanganan Covid-19, termasuk dari segi ketahanan kesehatan masyarakat.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), Turi Atmoko menjelaskan pemerintah mencairkan anggaran untuk hingga terserap senilai 3 miliar sekian. Anggaran ini diperuntukkan bagi kebutuhan Dinas Kesehatan (Dinkes).
“Kemudian, dari kami mencairkan anggaran kebutuhan pemerintah oleh beberapa OPD. di Dinas Kesehatan itu juga nilainya cukup besar yaitu ada 3 (tiga) miliar sekian,” kata Turi kepada Saminnews, Rabu (29/12/2020).
Dari biaya yang dicairkan oleh BPKAD untuk Dinkes tersebut, pihaknya mengungkapkan digunakan dalam membiayai kebutuhan internal Dinkes. Diantaranya, reagen, kemudian terkait pembiayaan atas permintaan masyarakat terkait rapid test atau swab antigen.
“Ini kan banyak sekali permintaan rapid test, swab antigen dan seterusnya itu baru kami cairkan, baru kemarin. Nilainya ada tiga miliar lebih sekian,” terangnya.
Kebutuhan pemerintah dalam mengatasi pandemi Covid-19 ini urgen, dimana masyarakat dihadapkan dengan dampak negatif yang ditimbulkan. Dari sisi pendapatan masyarakat menurun, penerimaan pajak daerah juga menurun, sehingga sosio-politik, pendidikan, maupun ekonomi tidak bisa lepas cengkraman.
Penanganan pandemi pada segi kesehatan juga dibarengi pada pembiayaan rumah sakit RSUD RAA Soewondo. Dimana hal ini dimaksudkan untuk membiayai penambahan ruangan oleh pihak rumah sakit tersebut.
“Kemudian untuk penambahan ruangan di Soewondo, di ruang Kepodang kira-kira. Itu disana ada penambahan 16 ruangan baru. Jadi, yang lama itu ada 30 berapa gitu, terus ditambah lagi ini 16,” pungkasnya.