SAMIN-NEWS.com, PATI – Upaya mencegah dan mengantsipasi terjadinya kebakaran di lingkungan pasar daerah di Pati, terus dilakukam pihak Bidang Pengelolaan Pasar Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdakperind) Kabupaten Pati. Bahkan tahun lalu (2020), upaya menciptakan/membangun pusat pemadam kebakaran lengkap dengan fasilitas sumurnya juga dilakukan.
Hal tersebut, papar personel penanggung jawab Bidang Pasar Disdagperind Kabupaten Pati, Widyo membenarkan, bahwa untuk sementara pihaknya baru bisa menyediakan fasilitas tersebut di delapan lokasi pasar daerah. Yakni, masing-masing di Pasar Puri, Gembong, Trangkil, Tayu, Pasar Porda Juwana, Pasar Sleko 2 Pati, Pasar Winong, dan Pasar Kayen.
Dengan demikian, untuk kekuranganya akan terus tetap diupayakan dalam Tahun 2021 ini, karena upaya mengantisipasi terjadinya musibah kebarakan, merupakan salah satu prioritas bentuk pelayanan pihaknya kepada para pedagang. ”Sebab, jika musibah tersebut terjadi maka para pedagang pasti akan mengalami kerugian material yang tidak sedikit jumlahnya,”ujarnya.
Sedangkan fasilitas pemadam tersebut yang sudah dicoba, lanjutnya, adalah yang tersedia di Pasar Puri. Hal tersebut akan menyusul di pasar-pasar lain, karena untuk keperluan itu paling tidak petugas pasar harus mampu ikut melakukan penangan kobaran api pada tahap awal sebelum datang bantuan dari petugas regu Damkar.
Seperti uji coba di Pasar Puri, misalnya, dari sumur yang tersedia ketika disedot menggunakan daya listrik mampu menyemprotkan air di dalamnya sampai sepanjang sepuluh meter. Dari sinilah air yang ada dalam bak penampung kapasitas 5.000 liter akan disemprotkan dengan menggunakan slang panjang sampai ke lokasi titik api yang membakar lokasi dalam maupun di pinggir bangunan pasar.
Panjang slang minimal 200 meter yang bisa dipasang pada pipa jaringan yang tersambung pada bak air, sehingga sampai regu Damkar datang air dalam bak sebanyak itu mampu menahan kobaran api. ”Jika isi bak air sudah berkurang, maka yang digerakkan adalah hidran dengan panjang slang yang sama, sehingga tidak perlu menunggu bak air yang airnya sudah disemprotkan kembali terisi, melainkan langsung penyemprotan air dari hidran,”imbuh Widyo.