SAMIN-NEWS.com, PATI – Penggagas untuk menata lokasi tempat pembuangan sampah (TPS) sementara Desa Blaru, Kecamatan Pati, adalah Pejabat sementara (Pj) Kades yang bersangkutan, Karyanto SH MH. Saat ini pelaksanaan penataannya mulai berlangsung dengan memasang tembok penyekat bagian depan, sepanjang 30 meter.
Dengan demikian, warga yang hendak membuang sampah tiap hari harus masuk ke bagian dalam, atau di balik tembok penyekat itu. Pada bagian ini akan dipasang tembok keliling 6 X 9 meter, untuk menempatkan kontainer sampah, sehingga kepatuhan warga pun diharapkan lebih meningkat, yaitu menempatkan sampah yang dibuang sudah dikemas maksimal dalam kantong plastik.
Sampah dalam kantong plastik tersebut, papar Pj Kades Blaru Karyanto SH MH yang juga Kepala Seksi (Kasi) Tramtib Keamatan Pati, setelah dibawa masuk ke tempat kontainer hendaknya jangan hanya asal dilempar. ”Akan tetapi lebih baik ditempatkan secara baik-baik dengan dimasukkan ke dalam tempat yang sudah disediakan itu,”ujarnya.
Melalui disiplin masing-masing warga itu, lanjutnya, maka sampah akan masuk ke dalam kontainer sehingga tidak sampai tercecer di bawahnya. Kendati demikian, lokasi tersebut masih akan dipagar tembok keliling dengan ukuran 6 X 9 meter, dan tinggi 1 meter sehingga TPS tersebut benar-benar cukup representatif.
Harapnnya, tentu perilaku dan budaya warga Desa Blaru dalamn membuang sampah produk rumah tangga sendiri juga tidak asal-asalan. Apalagi jika mengingat, bahwa Desa Blaru adalah bagian dari kawasan perkotaan di Pati, karena lokasinya juga dekat dengan Alun-alun Pati ke selatan, sehingga dalam banyak hal seharusnya warga Blaru bisa menjadi contoh yang membanggakan.
Karena itu, dalam menyediakan lokasi TPS tersebut, Pj Kades juga benar-benar berupaya melaksanakan pembuatannya secara maksimal. Bahkan di sisi tembok bagian depan nanti juga akan dipercantik denganĀ taman kecil, sehingga semakin menambah kesadaran warga harus membuang sampah pada tempatnya
Di sisi lain, lantai bagian dalam untuk menempatkan kontainer juga akan diupayakan maksimal, yaitu tetap diperkeras. ”Melalui upaya tersebut, jika dalam kondisi kotor juga bisa disapu atau dibersihkan menggunakan air, tapi semua adalah kembali kepada sikap masyarakat dalam hal disiplin membuang sampah dari rumah tangga mereka,”imbuhnya.