SAMIN-NEWS.com, PATI – Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan pada BPBD Kabupaten Pati, Sukarno menegaskan pentingnya mitigasi bencana. Hal ini untuk memetakan daerah mana saja yang menjadi rawan bencana.
“Tugasnya untuk pencegahan dan kesiapsiagaan, dimulai dari deteksi dini ke rawan bencana. Terlebih ini masa-masa bencana alam,” ujar Sukarno kepada Saminnews beberapa waktu lalu.
Pihaknya menyebut dimulai dari bulan November 2020 sudah menjalin komuni dan berkoordinasi dengan aparat pemerintah desa. Tujuannya untuk menyiapkan, karena bencana tidak bisa dihindari tapi diminimalisir dampaknya.
Seperti diketahui, saat ini Kabupaten Pati belakangan cenderung mengalami hujan dengan intensitas tinggi. Karena dari awal pihaknya sudah memprediksi bakal terjadi fenomena alam demikian. Yang pada akhirnya, dikoordinasikan dengan desa terkait.
“Terutama bulan November-Desember itu ada dua, yakni banjir dan la nina. Kemudian, terkait tugas pemantauan yang kita lakukan di Waduk Gunung Rowo dan Guwo kondisinya masih aman,” terangnya.
Terkait dengan deteksi itu, katanya disiapkan hal-hal yang dibutuhkan pada saat kejadian bencana, misalnya rumah-rumah pengungsian.
“Untuk pemetaan wilayah, itu di Daerah Aliran Sungai (DAS) Silugonggo itu mulai dari Kasihan, Kosekan, hingga ke arah Juwana. Pinggir-pinggir itu yang rawan,” katanya melanjutkan.
Dengan kondisi saat ini masih rawan terjadi bencana alam, menurut Sukarno terkait mitigasi bencana membentuk masyarakat tangguh bencana. Dalam artian masyarakat tahu apa yang dilakukan saat ada bencana.
“Nah harapannya, setiap desa itu menyiapkan relawan. Nanti itu mereka berkoordinasi sendiri, tahu apa yang dilakukan saat terjadi bencana itu,” tutupnya.