SAMIN-NEWS.com, PATI – Diberlakukannya ”Gerakan Jawa Tengah di Rumah Saja,” mulai Sabtu (6/2) hari ini, maka dampak yang ditimbulkan pun sebagaimana dirasakan para awak angkutan penumpang umum. Sebab, banyak di antara mereka seperti sopir angkot, bus mini, bus antarkota dalam provinsi (AKDP) banyak yang tidak beroperasi, karena memang sepi penumpang.
Dari pantauan ”Samin News” di Terminal Kembang Joyo atau Terminal Sleko Pati, sejak pagi hingga pukul 11.00 kendaraan angkutan penumpang umum yang memasuki terminal tersebut di dominasi bus Antarkota Antarprovinsi (AKAP) trayek Surabaya-Semarang. Baan kedatangannya di terminal itu antara bus satu dan lainnya hanya dalam interval antara 10 sampai 20 menit.
Akan tetapi rata-rata hanya membawa lima sampai 10 penumpang maksimal, sehinga ada yang tetap membawa para penumpang itu ke jurusan Semarang. ”Ini adalah bentuk layanan, dan kebetulan ada bus lain yang memindahkan penumpngnya ke bus kami, ” ujar salah seorang awak bus AKAP itu, Suyoko.
Terlepas dari hal tersebut, banyak di antara awak bus itu yang memilih ngetem atau ”ngobjek” di jalan dari Terminal Kembang Joyo menuju ke Kudus-Demak ke Semarang. Di sisi lain, awak kendaraan penumpang umum lainnya, seperti angkot yang beroperasi dan masuk ke terminal juga bisa di hitung dengan jari, meskipun angkot tersebut melayani penumpang jurasan Pati-Juwana.
Selebihnya juga melayani penumpang jurusan Pati-Kaliampo, Pati-Gembong, Pati Trangkil, dan Pati-Tlogowungu-Gunungrowo. Karena tidak banyak warga yang bepergian atau memilih patuh diam di rumah, maka angkutan penumpang umum itu pun sepi, sehingga setelah keluar dari terminal tidak ada yang masuk lagi.
Demikian pula, untuk mini bus yang sehari-hari melayani penumpang Pati-Tayu-Jepara yang kedapatan masuk ke terminal hingga pukul 11.00 hanya dua. Itupun keluar dari terminal tidak membawa penumpang, termasuk bus mini jurusan Pati-Sukolilo-Purwodadi.