Mahasiswa STAIT Yogyakarta Tanam Pohon Mahoni di Margorejo

Sejumlah mahasiswa STAIT Yokyakarta yang saat ini kuliah kerja nyata (KKN) Kelompok I di Desa/Kecamatan Margorejo bersama Forum Relawan Peduli Bencana (FRPB) Pati menanam pohon mahoni di pinggir jalan areal persawahan desa setempat.

SAMIN-NEWS.com, PATI – Di tengah-tengah padatanya jadwal rangkaian kegiatan tapi mahasiswa STAIT Yogyakarta yang saat ini melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN) Kelompok I, tetap menaruh perhatian terhadap kegiatan menanam pohon. Hal tersebut sebagai upaya paling tidak untuk memberikan contoh kepada lingkungan, bahwa menanam pohon itu bagian yang harus dilakukan oleh siapa saja yang masih membutuhkan untuk bisa menghirup oksigen yang bersih.

Karena itu, kendati menanam pohon tersebut sebagai hal mudah ternyata warga banyak yang tidak tertarik untuk melakukan, dan bahkan cenderung berperilaku sebaliknya. Yakni, merusak dan menebangnya secara sepihak, meskipun jika ditarik pada tingkat kesadaran bahwa menanam pohon dari bibit hingga berbatang besar dan berdaun rimbun itu membutuhkan waktu tidak hanya satu atau dua tahun, melainkan sampai bertahun-tahun.

Berdasarkan kondisi riil di masyarakat seperti itu papar Ketua kelompok I KKN Mahasiswa STAIT Yogyakarta, Muhammad Bahrul Ulum, maka dalam salah satu kegiatan yang harus dilakukan, adalah menanam pohon. ”Sekali lagi, dalam hal ini kami  tidak memilih yang paling mudah kesan sepintasnya , tapi apa yang dilakukan adalah sebagai upaya  mengajak masyarakat melakukan hal sama,”ujarnya.

Sejumlah mahasiswa STAIT Yokyakarta yang saat ini kuliah kerja nyata (KKN) Kelompok I di Desa/Kecamatan Margorejo bersama Forum Relawan Peduli Bencana (FRPB) Pati menanam pohon mahoni di pinggir jalan areal persawahan desa setempat.

Dengan demikian, lanjut dia, tingkat kesadaran masyarakat untuk menanam pohon ini tetap harus lebih dimaksimalkan. Sebab, mereka di rumahnya pasti banyak yang mempunyai lahan pekarangan sehingga hal tersebut jangan semata-mata ditanami pohon pisang dan pohon buah-buahan lainnya, melainkan harus ditanami pula pohon kayu-kayuan yang mempunyai daun rimbun, seperti diantaranya adalah pohon jenis gembilina.

Untuk menanam pohon mahoni yang sudah berlangsung pihaknya mengajak Forum Relawan Peduli Bencana (FRPB) Pati dengan mengambil lokasi di sepanjang pinggir jalan areal persawahan warga. Selain itu ikut ambil bagian pula, adalah pemerintahan desa (Pemdes) Margorejo, kelompok tani dan jamaah rebana azzumrotus solihin.

Ada pun  lokasi yang dimanfaatkan untuk menanam pohon itu juga atas petunjuk dari perangkat desa setempat yang mendampingi selama kegiatan berlangsung. Sehingga hal tersebut, berikutnya bisa diikuti oleh warga dengan menanam pohon peneduh tidak harus dengan yang jenis mahoni, tapi bisa juga yang lainnya.

Akan tetapi ada pendapat dari kalangan warga, bahwa jika pohon itu tumbuh besar setelah sekian tahun daunnya yang rimbun akan membuat tanaman di bawahnya terlalu teduh. ”Dampak dari keteduhan itu menyebabkan tanaman tidak bisa berbuah maksimal, maka jalan pemecahannya pohon itu harus diremajakan lagi,”imbuhnya.

Previous post Wakil Ketua II DPRD Pati H Hardi; Respons Hadirnya Forum Relawan Peduli Bencana di Pati
Next post Wapres Ingatkan Pemda Terkait Tambang Liar, Apakah Pati Siap?

Tinggalkan Balasan

Social profiles