SAMIN-NEWS.com, PATI – Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan tiap bulan melakukan survey produktivitas lahan padi secara rutin. Hal ini untuk mengetahui perkembangan tanaman juga seberapa besar hasil panen dengan mengambil metode sampling atau prosedur pengambilan sebagian untuk keperluan menentukan perhitungan estimasi (dugaan).
“Sebagai contoh ini kita mengambil tanaman (padi) seluas 2,5 kali dua. Nah itu selanjutnya hasilnya kita beratnya ada berapa kilogram, dan ini mampu memprediksi hasil panen disitu,” ungkap Kepala BPS Kabupaten Pati, Anang Sarwoto di kantornya kepada Saminnews, Selasa (23/2/2021).
Menurutnya, semua kecamatan di Kabupaten Pati telah diatur bagaimana caranya agar metode sampling tersebut bisa tercapai yaitu dengan menerjunkan timnya ke semua wilayah di Kabupaten Pati. Sehingga, estimasi produktivitas lahan bisa diketahui sejauh mana, pun hasil panen.
Metode ini, lanjutnya adalah kerangka sampel area (KSA) dengan memotret atau mengambil lahan padi yang tersebar di semua wilayah. Adapun dilaksanakan pada pekan keempat pada tiap bulannya.
Ia memaparkan, teknologi sekarang ini mampu membantu bagi kehidupan manusia. Sebagai contoh dari perhitungan sampel 2,5 meter padi itu ditimbang ada berapa kilogram. Dan bisa diperkirakan hasil produktivitas padi keseluruhan melalui masing-masing wilayah, bisa terlihat dengan citra satelit pada titik koordinat tertentu.
“Bahkan, rumpun padi ini ada berapa juga dihitung. Yakni dari sampel 2,5 meter itu dari berapa rumpun pohon padi menghasilkan berapa kilogram,” imbuh Anang.
Artinya, pemetaan oleh BPS terkait luas lahan maupun produktivitas padi akan bisa digunakan dalam berbagai kepentingan. Pasalnya, produktivitas itu kaitannya dengan padi, kemudian menjadi bahan mentah berupa beras sebagai kebutuhan pokok manusia.
