SAMIN-NEWS.com, PATI – Perkiraan umur Jembatan Juwana di ruas Jalan Nasional Semarang-Surabaya KM 87 yang sudah mencapai kurang lebih 50 tahun, ternyata tidak tepat karena akses jembatan tersebut dibangun 1982. Dengan demikian, sampai saat ini jembatan tersebut baru berumur 39 tahun tapi kondisinya sudah harus dilakukan pengawasan maksimal.
Pasalnya, berdasarkan keterangan yang dihimpun ”Samin News” menyebutkan, ketika jembatan lama yang membentang di atas alur kali yang sama, di sisi selatan dilakukan pergantian atau dibangun jembatan baru, semua kendaraan baik dari timur (Surabaya) maupun barat (Jakarta) melintas di atas jembatan tersebut. Hal tersebut baru berakhir setelah 2012, atau setelah jembatan yang baru selesai dibangun.
Akan tetapi kondisi jembatan yang di sisi utara kondisinya seperti sekarang, sudah pasti beban muatan kendaraan yang melintas sehari-hari mulai berkurang saat jembatan tersebut hanya dilewati kendaraan bermuatan berat dari barat (Jakarta). ”Sedangkan kendaraan bermuatan berat dari timur, lewatnya di jembatan sisi selatan yang selesai dibangun 2012,” ujar salah seorang warga sekitar, Siswanto.
Jika tidak salah, lanjutnya, umur jembatan itu sama dengan umur jembatan yang membentang di atas alur Sani, di antara Kampung Getakan, Gembleb, dan Kelurahan Kalidoro, Kecamatan Pati. Dengan dibangunnya jembatan tersebut maka arus lalulintas dari barat, dan masuk ke Jl Diponegoro menuju ke timur ke arah Surabaya lewat Juwana.
Jembatan tersebut juga sudah beberapa tahun ini akan diganti atau diperbaiki, tapi sampai sekarang kabar tersebut tidak ada kelanjutnya. ”Karena itu, jika Jembatan di Juwana diperbaiki atau dibangun baru, lebih baik jembatan di alur Kali Sani, di antara Jl Soponyono dan Jl Diponegoro juga sekalian dibangun atau diperbaiki,”tandasnya.
Terpisah salah seorang warga di Juwana lainnya, Narto menegaskan, bahwa memang benar bahwa jembatan tersebut dibangun 1982. ”Saat peresmiannya oleh Menteri Pekerjaan Umum (PU) Purnomosidi Hajisaroso, dimeriahkan dengan drumband dari SMP 2 Juwana, dan waktu itu kami duduk di bangku Kelas 2 SMP tersebut, serta rumah kami di sebelah timurnya,” imbuh dia.