SAMIN-NEWS.com, PATI – Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Dinkopumkm) Kabupaten Pati menilai perekonomian masyarakat bisa dibangun dengan kekuatan kelompok. Hal ini menjadi daya dukung dalam mewujudkan pemulihan ekonomi.
Kepala Dinkopumkm, Wahyu Setyawati mengatakan koperasi adalah tulang punggung perekonomian, baik tingkat kecil pada anggotanya, juga berdampak positif pada yang lebih luas.
Akan tetapi, awal adanya wabah pandemi itu membuat secara langsung membuat aktivitasnya tersendat. Padahal, kehadiran koperasi jelas membantu ketahanan ekonomi untuk kesejahteraan anggota.
“Koperasi kan memang menjadi soko guru perekonomian, kita harapannya kesana. Tapi memang belum sepenuhnya tercapai,” ungkap Wahyu di kantornya kepada Saminnews beberapa waktu lalu.
Pasalnya, Ia mempunyai alasan proses produktivitas perekonomian setelah pandemi menjadi tidak teratur. Sehingga, banyak pelaku usaha yang memilih untuk menghentikan sementara. Terlebih, hal ini imbasnya adalah terbatasnya pemasaran.
Lebih lanjut, Wahyu menyebut koperasi kalau terdampak, iya jelas. Karena seperti ini kan banyak usaha yang berhenti sementara. misalnya mereka harus pinjam ke koperasi, tapi mungkin mereka tidak bisa bayar bunganya.
“Iya itu kehidupan koperasi terdampak pandemi covid-19, dalam jangka waktu satu hingga dua bulan, setelah berusaha lagi kan sudah bisa jalan,” tuturnya.
Namun demikian, pihaknya mengaku akan berusaha memaksimalkan potensi koperasi agar mau masuk ke sektor-sektor yang memiliki keunggulan domestik seperti pertanian, kelautan hingga komoditas yang menjanjikan.
Oleh karena itu, pihaknya bakal mengusahakan secara maksimal untuk menjadi pilar perekonomian, sehingga istilah koperasi soko guru perekonomian bisa terwujud, bukan hanya isapan belaka.