SAMIN-NEWS.com, PATI – Kepala Dinas Koperasi dan UMKM (Dinkopumkm), Wahyu Setyawati menyebut pemulihan ekonomi bisa menggunakan langkah pembentukan koperasi sektor riil. Yakni koperasi yang bergerak pada sektor pemanfaatan peluang produksi, baik itu pertanian kelautan maupun perkebunan.
“Utamanya kita mendukung koperasi sektor riil, semacam perkoperasian produksi. Misalnya, koperasi batik, koperasi kopi, itu adalah sektor riil,” kata Wahyu kepada Saminnews.
Dengan demikian, koperasi sektor riil adalah lebih berfokus kepada pembiayaan produksi. Berbeda dengan koperasi simpan pinjam yang cenderung untuk pembiayaan sektor pemasaran.
Namun, Ia pesimistis dengan melihat masyarakat cenderung lebih memilih berinvestasi kepada perbankan. Dengan proteksi yang ketat, kelembagaan perbankan lebih menjanjikan daripada koperasi, yang memang belum ke ranah itu.
“Adapun Kendalanya, belum mencapai level itu karena masyarakat cenderung meminjam uang kepada perbankan bukan di koperasi,” tegasnya.
Namun demikian, Ia mengaku sekarang sudah menyasar memaksimalkan perkoperasian, terlebih sektor riil. “Sekarang ini koperasi sektor riil sudah tergarap, akan tetapi ke depan akan kita tambah lagi keberadaannya,” tambah dia.
Kabupaten Pati dengan potensi yang dimiliki, dirasa koperasi sektor riil akan berkembang dengan baik. Pasalnya, mengingat Kabupaten Pati terdiri dari potensi kelautan, pertanian, maupun perkebunan sudah tersedia. Tinggal, bagaimana secara teknisnya menuju kearah sektor riil.
Dengan demikian, apapun bidang produksi yang bisa dikembangkan dari sumber daya yang dimiliki oleh daerah, disitu besar kemungkinan bisa diwujudkan. “Kita akan melihat peluang ke depan seperti apa, yang akan bisa dikembangkan menjadi sektor riil,” tandasnya.