SAMIN-NEWS.com, PATI – Setiap ”Samin News” memunculkan berita berlangsungnya kembali pemakaman jenazah dengan standar prokol Covid-19, maka komentar yang muncul, adalah ”kok tidak ada selesainya” atau ”kapan semua ini akan berakhir”. Atau barangkali, adalah umpatan karena tidak bosan-bosannya memberitakan pemakaman jenazah dengan protokol kesehatan (Prokes) ini.
Khusus komentar yang disebut terakhir, adalah hal wajar karena selama ini atau hampir satu tahun lebih media yang secara berkesinambungan, tidak hanya satu atau dua hari, tapi berbulan-bulan terus memberitakan pemakaman jenazah standar protokol Covid-19 hanyalah ”Samin-News” . Karena hal itu wajar antara pihak yang sependapat dan tidak sependapat.
Terlepas dari hal tersebut, papar salah seorang tim pemakaman dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati, Purnamam, sampai Jumat (26/3) kemarin masih ada pemakaman dua jenazah. ”Akan tetapi satu jenazah seorang laki-laki, adalah kiriman dari Jakarta, tujuan Juwana,” ujarnya.
Dengan demikian, lanjutnya, pemakamannya dilaksanakan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Bogo yang selama ini merupakan tempat pemakaman warga dari delapan desa, di Kecamatan Juwana. Dengan demikian, selama pandemi Covid-19, di makam ini adalah paling banyak jenazah harus dimakamkan dengan standar protokol kesehatan (Prokes).
Selesai pemakaman jenazah kiriman dari Jakarta, petang hari pihaknya juga mendapat tugas untuk memakamkan satu jenazah laki-laki, warga Desa Bumiayu, Kecamatan Wedarijaksa. Sebelum meninggal yang bersangkutan sempat dirawat di Rumah Sakit (RS) Sebening Kasih Tayu, dan tugas harus kembali dilaksanakan, Jumat (26/3) hari ini.
Adapun jenazah tersebut, adalah seorang laki-laki, warga Desa Panjunan, Kecamatan Pati. ”Sebelum meninggal almarhum sempat dirawat di RSUP, Dokter Karadi Semarang, sehingga selama dua hari berturut-turut Rumah Sakit tersebut harus mengirim jenazah ke Pati,” imbuhnya.