SAMIN-NEWS.com, PATI – Stigma buruk pada Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) masih melekat kuat pada masyarakat hingga saat ini. Tak hanya sekedar pandangan buruk namun hingga berujung pada marginalisasi tanpa adanya penanganan dan pemberdayaan.
Hal itu sesuai dengan apa yang disampaikan Penyuluh Sosial Balai Disabilitas Margo Laras Pati, Yasin saat ditemui Samin News, Senin (5/4/2021).
“Persepsi orang awam masih banyak yang salah dalam memahami ODGJ. Mungkin karena mereka hanya melihat ODGJ yang ada dijalan yang telanjang, urakan, membahayakan,” ungkapnya saat ditemui Samin News dimeja kerjanya.
Lanjutnya, Ia mengatakan ODGJ yang ada dijalan dan sering mengganggu masyarakat itu dikarenakan tidak dan belum mendapat pengobatan dan penanganan. Menurutnya tentu hal itu akan berbeda kondisi jika ODGJ tersebut mendapat penanganan.
“Meskipun memang ada satu dua ODGJ yang melakukan kekerasan dan membahayakan, kalau mendapat penanganan yang tepat mereka bisa kembali normal seperti kita pada umumnya,” imbuhnya.
Persepsi dan stigma itu justru memperkeruh suasana di tengah masyarakat, ketika salah satu dari mereka memiliki anggota keluarga seorang ODGJ. Hal itu yang membuat banyak keluarga akhirnya memasung, merantai bahkan menelantarkan dan menjauhi para ODGJ.
Menurut Yasin, persepsi buruk tersebut harus dibuang jauh-jauh dan lebih baik fokus untuk mengambil langkah penanganan.
“Apabila kita menemukan, mengetahui dan mendapati orang yang mengalami gejala gangguan jiwa ini harus segera dibawa berobat ke medis. Sekarang kan di puskesmas sudah ada layanan kesehatan jiwa kalau tidak tertangani bisa dirujuk untuk dibawa ke bangsal jiwa di rumah sakit,” jelasnya
Pungkasnya, Ia meminta masyarakat menganggap bahwa penyakit gangguan jiwa sama dengan penyakit pada umumnya dimana perlu pengobatan dan penanganan bukan dijauhi atau ditelantarkan.