SAMIN-NEWS.com, PATI – Sehari menjelang berlangsungnya pemungutan suara dalam Pilkades Kutoharjo, Kecamatan Pati, calon ”incumbent” Hartono, Jumat (9/4) tadi pagi harus menjalani swab test. Hal itu dilakukan oleh petugas dari Puskesmas Pati II, tapi hasil pemeriksaan lab Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) RAA Soewondo belum diketahui.
Akan tetapi, di sisi lain, untuk salah seorang perangkat desa asal Dukuh Ngrandu, desa setempat yang menjalani perawat di rumah sakit tersebut sudah diperbolehkan pulang. Akan tetapi, istrinya masih dirawat, serta seorang perangkat desa lainnya yang di rumah sakit berbeda, hasil swabnya dinyatakan negatif.
Hanya saja, papar Ketua Panitia Pilkades Kutoharjo, Madkhan Arif, apakah yang bersangkutan sudah diperbolehkan pulang atau belum baik pihaknya maupun petugas Puskesmas yang bersangkutan belum mengetahui secara pasti. ”Namun yang jelas, masih ada yang harus menjalani isolasi, yaitu calon incumbent dan satu perangkat desa,” ujarnya.
Sedangkan yang bersangkutan, lanjut dia, selain perangkat desa juga masuk dalam daftar panitia, sehingga dalam kondisi demikian, tentu diperbolehkan tidak hadir di TPS yang sudah selesai dipersiapkan secara maksimal mencapai 90 persen. Sehingga kekurangannya bisa dilengkapi sampai nanti malam.
Berkait dengan hasil swab, tapi yang jelas syarat calon harus hadir di TPS saat berlangsung pemungutan suara, hal itu tentu belum bisa dilakukan yang bersangkutan. Akan tetapi sesuai aturan, sepanjang calon bisa menunjukkan surat keterangan sedang sakit, dan sakitnya adalah terpapar virus Covid-19, tetap diperbolehkan tidak hadir di TPS saat pemungutan suara.
Hal itu dipastikan, bahwa sampai Sabtu (10/4) besok, calon ”incumbent” tentu belum bisa hadir di TPS. ”Bagi pemilih yang hendak menggunakan hak pilihnya juga harus dicek suhu badannya, dan jika mencapai 37,3 harus masuk ke bilik suara khusus yang kami sediakan,” tandasnya.
