Tidak Tepat Mengeruk Endapan Lumpur di Alur Kali Saat Masih Turun Hujan

Alat berat jenis ekskavator baik besar maupun kecil saat ini tengah mengeruk endapan di alur Kali Juwana.

SAMIN-NEWS.com, PATI – Sejumlah kalangan di Pati yang sering mencermati fasilitas publik mempertanyakan, pelaksanaan pengerukan endapan di alur Kali Juwana. Tepatnya, di bagian hulu Jembatan, masuk Desa Langenharjo, Kecamatan Margorejo, karena pelaksanaan pekerjaannya berlangsung di sisi utara kali.

Sedangkan saat ini, sedikitnya ada empat ekskavator yang dikerahkan di lokasi tersebut, masing-masing tiga ekskavator berukuran besar, danĀ  satu lainnya berkuran kecil. Telepas dari hal tesebut, jika pengerukan endapan saat ini dilakukan masuh bersamaan turunnya hujan, dinilai kurang tepat.

Hanya sayangnya, papar beberapa di antara mereka, jika yang dikeruk adalah bantaran alur kali tersebut tentu kurang tepat. ”Sebab, genangan air dari hulu menutup sepanjang bantaran alur kali itu, dan genangan air yang datang juga membawa lumpur akibat rusaknya daerah aliran sungai (DAS) Juwana,” ujar salah seorang di antara mereka, Prasetya.

Karena itu, lanjut dia, pihaknya menyarankan, lebih baik upaya mengeruk endapan lumpur di alur kali adalah saat musim kemarau antara Agustus atau September mendatang. Akan tetapi pihaknya tidak memahami, mengapa pelaksanaan pekerjaan jika ditenderkan sudah belangsung sekarang.

Masalahnya jenis pekerjaan apa yang tengah berlangsung di lokasi itu, dia juga tidak mencemati secara maksimal, karena memang tidak tersedia papan proyek yang bisa dibaca. Karena itu, masyarakat hanya bisa bertanya, berkait dengan pekerjaan apa ada empat ekskavator beropeasi di lokasi tersebut.

Terpisah Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Pati H Darno menegaskan, untuk proyek di alur Kali Juwana adalah di bawah kewenenangan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juwana. ”Kami belum mengetahui yang bertugas di lapangan, untuk melakukan pengawasan pekerjaan tersebut,” ujarnya.

Previous post Layanan Uji Laik Jalan Rata-rata Per Hari Capai 75 Kendaraan
Next post Klaster Manakib di Kuryokalangan; Satu di Antaranya Bidan Desa

Tinggalkan Balasan

Social profiles